24

1872 Words

Dalam diam menuju lantai 8 sampai Hanin, dan Kamal masuk pada sebuah kamar mewah yang super besar, dan nyaman. Kamal hanya diam. Tidak bantu memapah Hanin juga pada saat jalan. Bahkan Kamal juga melangkah terlebih dahulu dengan langkah lebar meninggalkan Hanin lumayan jauh di belakangnya. Walau sudah Hanin panggil namanya berkali-kali, bertanya untuk apa membawa dirinya kemari, ke hotel ini, dan sudah berada dalam sebuah kamar. Kamal tetap diam. Tidak mengacuhkan Hanin sedikitpun. Dengan Hanin yang masih berdiri di ambang pintu dengan Kamal yang sudah melempar dirinya di atas ranjang tanpa membuka sepatunya terlebih dahulu. Tidak hanya di situ saja, bahkan Kamal membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut. Dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Membuat Hanin heran, dan Hanin tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD