38

1829 Words

38 Bahagia? Hanin bahagia selama 5 tahun panjang yang sudah Hanin lewati dengan berbagai warna, dan pengalaman dalam hidupnya. Tapi, tak bisa di bohongi, Hanin tidak ingin munafik kalau bahagia yang ia rasakan selama ini tidak utuh. Dalam hatinya yang terdalam di dalam sana, seperti ada yang menganga. Seperti ada yang kosong. Di saat ia tertawa lepas, tersenyum, tetap aja ada rasa hampa, dan perasaan yang sangat sulit untuk Hanin gambarkan, dan deskripsikan. Moodnya subuh ini ambyar. Tapi, untung saja ada Angga. Angga yang selalu mampu membuat hati, dan hari Hanin cerah. Dari mendung menjadi cerah, dari sedih menjadi bahagia, dari cemas menjadi tenang. Tapi, karena Angga. Ah, tidak, karena ia mengatakan pada Angga. Hanya kau satu-satunya anak ibu. Hati Hanin merasa bersalah, tak adil

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD