37

1028 Words

MAAF BANYAK TYPO Hanin menepuk-nepuk pipinya yang lumayan bulat dengan tepukan lembut, berharap rasa dingin yang menusuknya, bisa sedikit berkurang. Diluar hujan mengguyur bumi dengan lebatnya, dan Hanin yang tak bisa menahan rasa risih karena baju, dan perutnya di tumpahi oleh s**u yang akan di minumnya. Mau tak mau, Hanin mandi di jam yang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Dan 3 menit yang lalu, Hanin baru keluar dari kamar mandi dengan hanya selembar handuk yang membalut tubuhnya. Saat ini, berdiri di depan cermin hias yang ada di dalam kamarnya. Kedua lututunya bergetar kecil, pertama karena rasa dingin sekaligus rasa takut yang menyapa telak Hanin saat ini. Pasalnya, di luar sana, sepertinya bukan hanya hujan, tapi angin deras ikut berhembus dengan kencangnya, membuat pohon-po

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD