Seorang lelaki terlihat mulai mencongkel jendela. Sania bergerak menjauh, berniat keluar dari kamar namun tiba-tiba pria bertopeng itu mencekal lengannya erat. "Lepaskan saya, apa yang kamu lakukan di kamar? Tolong jangan sentuh saya!" teriak Sania histeris. "Kamu cantik. Kulit kamu mulus kaya porselen. Pantas saja si tua bangka begitu tergila-gila sama kamu dan selalu menomer satu kamu." Laki-laki dengan suara berat itu mengusap pipi Sania, namun segera ditepis oleh perempuan tersebut. "Om Dewa. Tolong, Om. Mbok Dar!!" jeritnya lagi. "Nggak akan ada yang denger, Sayang. Suami kamu sedang sibuk di luaran sana bersama para pel*curnya, dan dia tidak akan pulang malam ini." Sania terus saja memberontak, mencoba melepaskan diri dari cengkraman si lelaki dan berlari ke pint