KECOLONGAN 20%

1046 Words
“Baiklah kalau seperti itu. Sekali lagi aku minta maaf, atas nama aku pribadi dan juga atas namaalmarhumah mama. Sungguh maafkan kesalahan kami,” pinta Keenan tulus. “Aku bukan manusia yang munafik. Aku yang minta maaf sama kamu karena aku tidak bisa memaafkan kalian berdua!” ucap Kayshilla tegas. “Kalian sudah teramat dalam menikam jantungku. Aku tak yakin jantung itu masih bisa sembuh atau tidak. Terlebih belati yang kamu gunakan sudah berkarat. Jadi lukanya teramat sakit,” lanjut Kay kembali. “Aku tidak akan pernah bisa memaafkan kamu dan mamamu. Entah kalau ayahmu, karena aku yakin ayahmu orang yang punya otak. Tidak akan mungkin dia mau melakukan hal tersebut. Cuma dia tidak bisa bergerak karena ibumu terlalu d0min4n. aku yakin seperti itu.” “Tapi ya silakan saja. Aku yakin kok perempuan yang kamu nikahi itu keluarganya punya niat lain selain memang ingin menggerogoti harta ibumu,” sinis Kay. “Ibumu yang terlalu bodoh. Mana ada seorang perempuan dan orang tuanya mau anaknya jadi istri kedua kalau mereka tidak punya niat apa-apa? Pasti orang tua istrimu itu punya niatan mengambil harta ibumu yang terlalu ambisius.” “Kita lihat saja, aku yakin itu. Kalau aku memang tidak punya bisnis jadi nggak pernah punya ambisi dengan apa pun urusan harta.” “Bahkan kalau nggak dikasih rumah tersebut aku juga nggak peduli kok. Terbukti aku sudah punya rumah yang aku beli cash sendiri, bukan kredit juga dan aku bisa melakukannya itu tanpa uangmu!” Keenan tak bisa membela diri lagi. Jelas memang kesalahan dia menikah dengan Ahilya Haris. Walau dengan Ahilya Haris sama sekali tak pernah ada rasa apa pun, dia melakukannya hanya untuk kewajiban punya anak. Tak pernah dia menginap di rumah Ahilya, tak pernah dia bercengkerama dengan Ahilya Haris dan kadang dia datang ke tempat istri sirinya pagi atau siang sebentar untuk tanam benih lalu dia tinggal pergi begitu saja. Setelah Ahilya Haris melaporkan positif hamil Keenan sama sekali nggak pernah datang mengunjungi perempuan itu lagi. Sekarang apa pun yang dia akan katakan pada Kayshilla tetap saja dia salah. Tetap saja dia ketakutan ketika Ahilya Haris harus dioperasi guna menyelamatkan ‘bayi mereka’. Jelas terlihat kata-katanya bagaimana kondisi istri dan anak saya itu jelas terdengar oleh Kayshilla bahwa dia nervous meikirkan anak dan istrinya. Kekhawatiran seorang kepala keluarga! Sekarang Keenan tinggal bersama ayahnya. Dia sungguh terpukul dan juga tak nyaman tinggal di rumah bersama Kayshilla walau dia sering datang, berharap bertemu istrinya. Dia sering memandang semua sudut rumah itu terutama kamar tidur mereka. Rumah untuk Ahilya Haris pun dia tarik dan dia jual. Tentu saja dia tidak rela ditipu oleh perempuan tersebut dan keluarganya. Mobil operasional Ahilya juga langsung dia jual. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Bangsaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat!” teriak Nagendra Otto. “Kenapa Pa?” Tanya Keenan kaget. Papanya bukan orang yang emosinal. Sekarang tetiba menjerit di rumah mereka. “Basanti Haris telah memindahkan saham mamamu menjadi miliknya! Semua saham mamamu, sebesar 20% itu telah diserahkan sukarela oleh mamamu ke Basanti. Bagaimana mamamu bisa demikian bodoh tak sadar tanda tangan?” Nagendra geram. Dia tahu tak mungkin Alyssa dengan kesadaran penuh memberikan kekayaannya sedemikian mudah. “Astagfirullaaaaaaaah. Kenapa bisa begitu Pa?” kata Keenan tak percaya. “Papa nggak mengerti, kok bisa Mama tanda tangan. Tapi itu jelas tanda tangan Mama dialihkan untuk Basanti Haris,” kata Nagendra. “Aku jadi ingat perkataan Kayshilla tadi Pa, tadi baru saja aku bisa menemui dia, dan dia bilang, aku yakin kok perempuan yang kamu nikahi itu keluarganya punya niat lain selain memang ingin menggerogoti harta ibumu ibumu yang terlalu bodoh mana ada seorang perempuan dan orang tuanya mau anaknya jadi istri kedua kalau mereka tidak punya niat apa-apa pasti orang tua istrimu itu punya niatan mengambil harta ibumu yang terlalu ambisius kita lihat saja aku yakin itu.” “Ternyata benar kan Pa, pandangan Kayshilla. Orang tua Ahilya Haris itu pasti memang punya niat buruk sama mama dan mama terlalu bodoh dikecohkan dengan ambisinya untuk punya cucu. Akhirnya seperti ini. Aku menyesal, sungguh menyesal tunduk pada perintah mama. Seharusnya waktu itu aku lapor Kayshilla sehingga memberitahuku kenyataan sebenarnya.” “Kayshilla tidak salah, dia menutupi kelemahanku karena dia teramat mencintai aku seperti aku sangat mencintai dia.” “Dengan Ahilya aku tidak pernah menggaulinya dengan cinta. Aku datang hanya untuk melakukan kewajibanku agar punya anak. Aku melakukan seperti orang buang hajat saja. Tak ada rasa apa pun. Mungkin itu sperti para lelaki yang datang ke lokalisasi. Buang lalu bayar.” “Setelah tahu Ahilya hamil saja aku nggak pernah datang lagi ke rumah itu. Aku memang nggak pernah mencintai siapa pun yang lain selain Kayshilla. Tapi sekarang semua terlambat.” “Karena buat Kay jelas-jelas aku sangat mengkhawatirkan Ahilya Haris ketika dia dioperasi. Dan tadi Kay sudah bilang pada aku Pa, sampai kapan pun dia tidak akan pernah memaafkan aku dan mama. Tak akan pernah Pa.” “Itu yang sangat aku sesali. Aku berbakti kepada Mama, tapi aku terjebak dan mama sendiri malah masuk jurang karena langkah yang diambil.” “Mama terlalu bodoh, sangat bodoh, terpedaya oleh kata-kata teman SMA-nya. Mama sangat bodoh,” kata Keenan berulang-ulang. Sampai kapan pun dia tentu menyesalkan perbuatan mamanya yang menekan dia untuk menikahi Ahilya Haris dan sekarang dia baru tahu ternyata ayah dari anak Ahilya Haris adalah sopir mereka, yaitu kekasih sejatinya Ahilya Haris. Sekarang mereka sudah bersatu dalam sebuah rumah tangga, entah anaknya diberi nama siapa, tentu saja waktu itu aqiqahnya enggak sah karena bukan anak dia dan namanya juga bukan untuk anak tersebut. Entahlah. “Aku sangat menyesal, aku sangat menyesal berpisah dengan Kay, perempuan sebaik dia harus terlepaskan gara-gara mama. Aku benci Mama, aku benci mama, dan sekarang papa merasakan kegilaan Mama menjerumuskan kita menjadi semakin terpuruk!” ucap Keenan. “Kita harus ambil perusahaan itu. Kita harus ambil saham-saham itu. Gila diambil 20% punya mama. Saham perusahaan yang punya mama,” ungkap Nagendra. “Jadi punya kita tinggal 60%, sebab 20% sisanya terpecah pecah. Kita harus ambil lagi itu,” tegas Nagendra. “Aku belum bisa berpikir Pa, tapi aku rasa toko perhiasan mulai melenceng. Aku yakin orang tua Ahilya Haris juga akan ambil alih itu. Aku akan upayakan untuk kembali fokus id toko perhiasan. Papa harus fokus di usaha. Aku upayakan aku hancurkan keluarga Basanti. Apa pun yang terjadi aku akan hancurkan mereka.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD