20 :: Enggagment ::

670 Words
Hari itu tiba, dimana Bunga dan Afrain bertunangan dan mereka sudah berada dimasing-masing kamar mereka. Claire sedang menunggu Bunga berdanda dengan make-up artis pilihannya. Azura datang membawa gaun yang diberikannya khusus untuk Bunga. "Hai Bunga ini kado dariku untuk hari ini," ujarnya membuat Bunga sangat berterimakasih. Dia dibantu memakai gaun pemberian Azura yang berwarna biru muda itu. Azura terlihat sangat cantik layaknya dia adalah cinderella modern. Gaun biru itu berpotongan kerah sabrina, dan gaun itu membelit indah tubuh Bunga. Bunga melihat penampilannya didepan cermin dan dia tidak menyangka dirinya akan terlihat berbeda. Ini seperti bukan dirinya. "Kau sangat cantik sayang, ayo kita turun. Afrain pasti sudah menunggu lama," ajak Claire dan merekapun turun dengan perlahan bersama Bunga menuju tempat dimana para tamu sudah berkumpul. Acara pertunangan Bunga dan Afrain diadakan dengan sangat private. Diadakan disebuah pulau yang sudah dipesan oleh Afrain, dan dengan nuansa pantai menjadi latar bagi acara pertunangan mereka. Ada banyak yacht yang berada tak jauh dari bibir pantai. Yacht itu adalah sarana yang dipakai para keluarga dan sahabat yang datang ke pesta pertunangan mereka. Afrain yang sangat menyukai pantai memilih bertunangan ditempat itu. Bunga mengikuti kemauan Afrain itu karena dia juga setuju. Bunga tidak menggunakan sepatu heels melainkan sneaker berbanding jauh dengan gaun indah yang dia gunakan. Namun hal itu sangat disukai Afrain mengingat mereka mengadakan pesta di pasir pantai yang tidak mungkin Bunga menggunakan heels. Afrain tertegun melihat wajah Bunga yang berbeda. Tapi meski berbeda Afrain tetap menyukai kekasihnya itu tanpa make-up lebih terlihat seksi dan menggoda menurutnya. Afrain tersenyum menyambut tangan Bunga yang sudah berada didepannya. Dari pihak Bunga hanya ada kepala panti asuhan yang datang sebagai perwakilan keluarganya. Mengikuti budaya di negara yang berbeda Bunga diminta untuk memberikan beberapa kalimat untuk moment bahagianya itu. Bunga melepaskan genggaman tangan Afrain, dia menuju panggung yang sudah disiapkan. Dia terlihat menarik napas sebelum mengeluarkan suaranya. "Sebelum menuju hari ini, aku sempat mengatakan pada Afrain agar mendoakan jika aku tidak kabur dihari ini." Semua orang tertawa mendengarnya. Dan Bunga sendiri menatap Afrain dengan tatapan yang tidak bisa Afrain artikan. "Thanks Mr.Quick, terimakasih untuk cintamu padaku. Meski aku tidak sepadan denganmu maupun keluargamu kau menyakinkanku jika aku layak untuk kau cintai. Jika aku benar-benar berarti bagimu. Kau adalah kejutan yang sangat indah untukku. I love you Sir," ucap Bunga dan dia menahan wajahnya yang merona dengan menutup wajahnya. Giliran Afrain yang disuruh maju untuk menggantikan posisi Bunga. Afrain berdehem sebentar dan dia tersenyum menggoda kearah Bunga. "Hei hon, I love you too." Beberapa orang bersiul dan lainnya bertepuk tangan. "Jika aku adalah kejutan indah bagimu, maka kau tahu, kau adalah kado terindah dari Tuhan untukku." Kembali semua orang heboh, bahkan Claire bersorak gembira untuk anaknya. "Jangan pernah berpikir meninggalkanku Bunga. Karena aku akan mengurungmu selamanya disisi ku. Jangan menyesal telah memutuskan bertunangan dan kelak menikah denganku, karena aku tidak akan membiarkan kamu pergi sedikitpun. Kamu harus tahu, kamu akan selamanya terperangkap bersamaku honey. Aku juga tidak tahu kenapa bisa jatuh cinta denganmu dan kejutekanmu itu. Tapi aku pernah berujar jika sekali lagi Tuhan mempertemukan kita, maka aku langsung mengajakmu untuk menikah. Dan ternyata itu terjadi saat kita kembali bertemu di Yorkshire. Lalu aku yakin, kaulah orangnya. Thats you honey," ucap Afrain dan diakhiri dengan kecupan yang dia layangkan untuk Bunga. Setelah itu ucapan dari beberapa keluarga lainnya termasuk ibu panti Bunga. Bunga memeluk ibu itu saat turun dari panggung. Lalu setelah semua acara selesai, mereka masuk ke acara puncak yaitu pertukaran cincin. Angin yang berhembus di tepi pantai itu menambah keromantisan Bunga dan Afrain. Bendera-bendera putih yang berkibar serta lampion yang bergoyang kesana kemari akibat tiupan angin menambah indahnya acara itu. Semua orang bertepuk tangan bergembira setelah Bunga dan Afrain saling memakai cincin. Afrain memeluk gemas Bunga dan menggendongnya membuat Bunga terkejut sekaligus tertawa setelahnya. Foto-foto mereka yang diabadikan beberapa teman mereka ternyata sampai terlihat oleh Sofia dan Adam. Adam seolah merasa tidak rela, namun juga dia bahagia. Bunga mendapatkan pria yang tepat untuknya. Sofia juga bahagia, karena Bunga sudah menemukan tambatan hatinya. Tbc ??? Nantikan part selanjutnya ya...???
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD