“Jadi Nicholas udah cerita banyak tentang gue ke elo, Sof?” Sofia menggeleng. “Tidak banyak, Bu. Dan saya juga tidak percaya semua yang keluar dari mulut Pak Nicho.” “Kenapa? Nicho rese banget ya jadi bos, sampai sekretarisnya dendam kesumat gini.” Anita menyesap jusnya. Bibir kemerahan itu mengerujut menghisap sedotan. Meski kulit Anita tak secerah Sofia, tapi bibirnya tidak gelap. Anita rajin menggunakan serum bibir dan merawat wajah. Setidaknya kulitnya mulus dan sedap dipandang. “Saya benci karna Pak Nicho adalah lelaki hidung belang, tukang selingkuh seperti ayah saya.” “Karena itu elo nggak suka dekat-dekat dengannya?” Sofia mengangguk. Selain tak mungkin lagi mengelak. Hati kecilnya tak bisa berbohong pada Anita. “I-iya, Bu. Maaf kalau sikap saya kurang berkenan di hati Bu Anit