Bab 39

1933 Words

Raras menghembuskan nafasnya sambil menatap gusar pada gadis dihadapannya ini, beberapa kali ia harus mengambil tisu untuk diberikan pada Cici yang saat ini masih saja menangis tanpa henti. Sahabatnya ini sudah berada di rumahnya dari dua jam yang lalu, tanpa mengatakan apapun Cici langsung duduk di ranjang tempat tidurnya dan menangis tanpa henti sampai sekarang. "Masih lama ya lo nangisnya?" Tanya Raras yang sudah lelah jika hanya bisa mendengar tangisan Cici tanpa tahu penyebabnya. Cici menarik nafasnya beberapa kali berusaha meredakan tangisnya. Ia kembali meminta tisu pada Raras kemudian memeras hidungnya. Setelah merasa sudah lebih baik ia pun menatap Raras dengan wajah memelas. "Udah? Sekarang udah bisa kan cerita sama gue?" Cici mengangguk, "Erlan marah sama gue Ras. Gue takut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD