4. CERAIKAN DIA!

1006 Words
4. CERAIKAN DIA! "Selamat datang, akhirnya Tuhan menjawab doaku." Lisa tidak dapat mencerna apa maksud dari ucapan Jason. Ini adalah pertemuan pertama keduanya. Kenapa Jason bertindak seolah dia sedang menunggu Lisa dalam waktu lama. Keheningan melanda ruangan itu. Tidak lama kemudian, beberapa orang masuk kedalam rumah. Bisa di tebak mereka adalah pengawal karena melihat dari seragam yang mereka kenakan juga postur tubuh yang padat berisi. "Bawa wanita itu, jangan biarkan dia lolos!" titah Jason dan dua orang pria itu bergerak kearah Lisa sesuai arah telunjuk Jason. Lisa yang tidak mengerti hanya melambai-lambaikan tangannya dan menolak di bawa pergi. Pun Tiar yang duduk disamping Lisa juga langsung berdiri menghalau kedua pria itu. "Pak, ada apa ini? Kenapa istriku dibawa?" tanya Bakhtiar pada Jason yang duduk tenang itu. "Ceraikan dia lalu menikahlah dengan Cyntia!" "Apa?" teriak Lisa dan Bakhtiar bersamaan. Begitu juga dengan ibu Irma yang notabene tidak bisa bicara. Wanita tua itu tergugu. Apa maksud orang-orang asing ini? Bakhtiar menggeleng. Sudah bisa memahami situasi. Semua ini pasti karena Cyntia yang merengek pada Jason. Cyntia sudah terkenal seantero kantor bahwa dia adalah keponakan tersayang yang tidak akan pernah melewatkan apa yang dia mau. Dia akan mendapatkan apapun yang dia ucapkan pada Jason. "Maaf pak, saya tidak akan ceraikan istri saya." jawab Bakhtiar tegas. Jason lalu mengendikkan kepalanya pada dua orang pengawal yang lain. "Ibumu taruhannya!" ucapnya tanpa perasaan dan berdiri di ikuti oleh gadis disampingnya. "Tolong lepaskan sebentar!" pinta Lisa pada akhirnya. Kedua orang yang memegang tangannya menoleh ke arah pria arrogant itu. Setelah mendapat kode, tangan Lisa di lepas. Lisa tidak beranjak dari posisinya saat ini, hanya menoleh pada pria itu. "Tuan, sebenarnya apa salah kami? kenapa kami diperlakukan seperti ini hanya karena kami menikah? Anda bisa melihat sendiri bagaimana kondisi ibu kami, kenapa ibu kami dipertaruhkan? Bisa anda jelaskan maksud dari semua ini?" Jason bersedekap dan memandang ke arah Lisa. Dari caranya berdiri bisa di nilai tingkat kesombongan pria ini ada di level berapa. Sepertinya sombongnya sudah mendarah daging. "Semua itu karena kau, karena kau menikah dengannya!" jawab Jason dan dagunya menunjuk Tiar. "Apa yang salah dari pernikahan kami? Kami sama-sama single waktu menikah. Salah jika aku menikahinya yang berstatus suami orang lain. Mas, kamu nggak ada hubungan apapun dengan gadis ini kan?" tanya Lisa memastikan. "Sumpah Lis, tidak ada," jawab Tiar cepat dan tegas. "Tapi aku menyukaimu!" ucap Cyntia dengan lantang. "Terimakasih Nona, kita tidak di larang untuk menyukai siapa pun memang. Tapi bukan berarti orang yang kita suka harus suka kita juga!" Jawab Lisa pada Cyntia. "Taraf suka anda, biarkan tetap di level suka saja. Jangan berniat memiliki yang bukan milik anda," lanjut Lisa membuat Cyntia berang. "Dasar perempuan desa, kamu kasih apa Tiar sampe mau menikah denganmu, hah? Pelet? Pake susuk apa lo?" balas Cyntia menggebu-gebu. "Lo tau, kalau bukan karena gue, Bakhtiar nggak mungkin jadi manager di perusahaan om gue," lanjutnya. Kali ini dia mulai menunjukkan kekuasaan yang mereka miliki. "Aku tidak meminta anda untuk itu, kan? Jika memang aku tidak lulus dan tidak punya potensi, kalian bisa menolak lamaranku, aku bisa melamar ke tempat lain sesuai kemampuanku," Tiar menjawab dengan tenang, tapi di dalam hati sungguh dia tidak terima dengan ucapan gadis itu. Apa level pengetahuannya tidak mampu untuk masuk secara murni di perusahaan besar itu? Padahal dia sangat bangga kemarin lalu karena lulus seleksi dan di terima sebagai manajer. Fakta yang terungkap hari ini, membuatnya down dan kecewa pada diri sendiri. "Itu karena aku udah suka sama kamu dari lama, kamu juga kasih aku perhatian dan menyapa aku tiap kali aku ke kantor, jadi jabatan bagus cocok untukmu," ucap Cyntia gelagapan dengan mata mengarah ke segala arah. "Uncleeee" lanjutnya dengan manja dan bergelayut di tangan unclenya. "Saya tidak pernah memberi perhatian Nona, jika saya menyapa anda, itu karena saya hormat pada, anda, Saya menghormati anda sebagai keluarga dari pemilik perusahaan tempat saya bekerja, tidak ada maksud lain," ujar Tiar memperjelas. Pria angkuh yang sudah kembali duduk itu hanya menatap Lisa tajam. Tidak peduli apa yang di permasalahkan keponakannya. Yang dia pikirkan sekarang adalah wanita bernama Lisa ini. "Aku beri kau pilihan, ceraikan dia dan menikah dengan Cyntia, dan soal ibumu itu gampang, akan kucarikan dokter dan perawat untuknya." Jason berucap sangat enteng. Tidak ada perasaan. "Maaf pak, saya tidak bisa mempertaruhkan keluarga saya demi menikah dengan keponakan anda, jika memang kareja jabatan yang diberikan pada saya, saya bersedia melepasnya sekarang juga," ujar Tiar tegas. Ibu mengangguk seolah setuju dengan apa yang Tiar ucapkan. "Kau tetap diperusahaan dan menikah dengan Cyntia, tidak ada bantahan!" titahnya sambil memberi kode pada para pengawal. Detik berikutnya Lisa di tarik kembali dan di seret keluar. Lisa berteriak sambil memberontak. Tiar berlari dan menarik tangan istrinya. "Lepaskan!!!" teriaknya pada dua orang yang menyeretku. Kedua orang itu mendorong Tiar dengan kuat hingga terjatuh ke lantai, belum sempat berdiri Jason si sombong itu menghampiri dan menginjak tangan Tiar. "Aku bilang jangan ada ban-ta-han, kenapa kau tidak mengerti? Apa kau dungu?" ucapnya dengan tangan dimasukkan disaku. Gadis yang tergila-gila pada Bakhtiar itu hanya memandang Lisa sambil tersenyum pongah.Seperti mengatakan, aku lah penguasanya disini. Apa yang keluar dari mulutku pasti akan aku dapatkan. Lisa yang melihat Tiar diperlakukan seperti itu dan ibu yang menangis tergugu, dengan sangat tiba-tiba menarik tangannya dari kedua pria itu lalu berlari kearah Tiar dan mendorong pria yang sedang menginjak tangan Tiar. Ohh Tuhan, tangannya sampai lecet begini. Dasar iblis. "Siapa kau berhak menentukan dengan siapa mas Tiar menikah? Tuhan? Hah?" ucap Lisa lantang. "Jika kau tidak terima pernikahan kami, bukan berarti kau bisa memisahkan kami, carikan saja jodoh untuk keponakanmu. Jangan lupa! Carikan yang single!" ucapnya seraya melotot pada Jason. "Dan kamu, Nona. Tidak baik menyukai dan menginginkan suami orang lain. Apa anda tidak khawatir di sebut pelakor?" ucap Lisa dan mengarahkan pandangannya pada Cyntia. Lisa benar-benar tidak habis pikir dengan orang-orang ini, apa otaknya masih waras? "Kau bertanya siapa aku? Hahahahh,"Jason terbahak saat mendengar mulut lancip itu mengeluarkan kata-kata pedas. Mata yang melotot itu membuatnya gemas ingin segera mencongkelnya. "Aku penentunya, hidupmu ada di tanganku, kau akan segera diceraikan, terima atau tidak. Tunggu saja!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD