empat belas

1135 Words

"Kayshilla....!" Terang saja, kakiku seketika berhenti melangkah. Suara teriakan itu kuyakin bahkan bisa membangunkan seluruh penghuni malas gedung ini. Ouch, Kay, kamu punya orang-orang yang sejatinya agak aneh. Dengan langkah lebar, Nayla terlihat memaksa kakinya yang tak terlalu panjang itu untuk segera sampai di depanku. Kini, jarak satu langkah, dia berhenti, berjongkok, mengatur napas sambil merapal apapun itu aku tak begitu mendengar. Masih di posisi yang sama, aku menyeruput kopi yang diberikan Susan. Mungkin, ini adalah hari terakhir aku berangkat sangat pagi ke kantor. Bukannya apa, aku hanya tidak ingin orang-orang itu bertemu denganku lantas memberikan apa miliknya. Seperti Susan, yang tak pernah mau kubayar untuk cup kopinya, atau beberapa yang lain ketika memberiku sarapan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD