Malam hari sengaja Arei bangun, berniat ingin melihat anaknya di kamar. Namun ternyata, si cantik tidak ada di kamar yang ia buat khususnya untuknya, Ashlan benar-benar memindahkannya ke tempat tidur mereka. "Mau ketemu anak sendiri aja susah!" gumamnya merasa kesal, ia pun beranjak ke dapur sambil mengademkan pikiran dengan segelas air dingin. Sementara di kamar, Tamara sedang mendiami putrinya yang tak henti-henti menangis, sampai tidur Ashlan terganggu. "Tamara cepat susui dia, berisik banget!" keluh Ashlan menggosok-gosok telinganya, bahkan pria itu sampai menutup telinga menggunakan bantal. "Mas, kamu bisa bantu aku seduhi s**u? Au repot, dia nangis terus!" "Ada pembantu, Tamara ..., aku ngantuk, besok pagi-pagi harus ke kantor, aku gak mau sampai kesiangan!" balasnya dengan