DL-11

1070 Words
“Sekarang! Tunggu apa lagi kalian!” teriak komandan Buck yang diikuti semua peserta Barak 3 berebutan keluar aula kantin dan berlari ke bukit Kirkham. Alger yang memiliki waktu lebih sedikit dibanding lainnya, berlari dengan kencang menuju ke atas bukit. Alger beberapa kali menerobos para peserta lain agar bisa sampai ke bukit dengan cepat. Pustin yang melihat Alger sudah berada di depan, merasa tertantang dan tidak mau kalah. Pustin segera mengejar Alger. Mereka berdua bersaing untuk menuju ke puncak bukit Kirkham. Shelby dan Morcant yang berusaha mengikuti mereka berdua, akhirnya menyerah. Pustin dan Alger terus bersaing mencapai bukit Kirkham. Pustin sedikit lebih unggul dibanding Alger. Untuk urusan lari, Pustin boleh berbangga hati memiliki skill berlari lebih cepat dan kencang dibanding yang lain. Akhirnya Pustin sampai di bukit Kirkham. Di sana sudah ada Antoine dan Compton yang memegang catatan serta waktu. Pustin finish pertama. Diikuti Alger beberapa detik kemudian. “Pustin, 10,48 detik. Alger 11,01 detik,” ujar Compton menyebutkan waktu keduanya sampai di bukit Kirkham. Pustin berdiri sembari mengatur nafas. Sementara Alger tergopoh-gopoh dengan nafas tersengal, duduk di sekitar bukit Kirkham yang memiliki jalanan kecil serta pohon-pohon oak di sekitarnya. Selang 3 detik kemudian, semua peserta Barak 3 sampai di bukit Kirkham dengan komandan Buck di belakangnya. Semua peserta Barak 3 tampak pucat pasi. Perut mereka seperti diguncang-guncang dengan hebat. Rasa mual dan muntah memenuhi perasaan mereka saat ini. “Pustin pertama. Alger kedua,” ujar Antoine menyerahkan catatan waktu para peserta di barak 3. Komandan Buck melihat catatan itu dengan saksama. “Sekarang kembali ke Kirkham selama 10 detik! Lari!” teriak komandan Buck kepada peserta Barak 3. Belum selesai mereka mengembalikan stamina, harus kembali ke Kirkham lagi dengan berlari dalam waktu lebih cepat. Pustin tanpa basa-basi langsung berlari. Alger yang melihatnya, menyusul di belakang Pustin. Cara Pustin berlari secara zig-zag yang membuat dirinya turun dengan cepat dan tidak membutuhkan stamina lebih berat. Sementara peserta lainnya berlari dengan lurus yang justru membuat perjalanan lebih berat. Karena harus menahan beban dan juga sembari melaju. Pustin sampai di Kirkham dengan cepat. Beberapa menit kemudian, peserta lainnya mengikuti Pustin sampai ke Kirkham. Tidak berapa lama komandan Buck dan kedua wakilnya hadir di Kirkham. Buck memperhatikan Pustin dengan saksama. Pustin mengetahui bahwa Buck memperhatikannya. Namun dia tidak mau menatap matanya. Pustin tidak ingin mendapatkan masalah lebih besar. “Istirahat 5 menit. Setelah itu kalian menuju ke tempat pelatihan fisik di sana,” tunjuk Buck ke arah kanan dirinya atau sebelah kiri dari barak tempat para peserta tidur. Tidak jauh dari barak mereka, terdapat tempat pelatihan fisik yang berfungsi membentuk fisik dan stamina mereka. Di musim dingin, berlatih fisik jelas membuat kondisi tubuh akan mudah lelah. Pustin tidak bisa membayangkan pelatihan fisik dan stamina apa yang akan mereka terima. Nafas Pustin sudah tersengal-sengal berlari total 12 kilo ke bukit Kirkham dan kembali ke barak. Dan penyiksaan dari komandan Buck belum usai. Melatih fisik di tengah musim dingin, ini sama saja menyiksa para peserta hingga mati. Komandan Buck menuju ke lokasi pelatihan. Dia membuka pintu gerbang dari kayu, kemudian masuk ke dalam lokasi tersebut. Antoine dan Compton mengikuti di belakangnya. “Kalian kemari!” teriak komandan Buck agar para peserta Barak 3 segera masuk. “Penyiksaan baru akan dimulai,” keluh Shelby kepada Pustin. “Penderitaan apalagi yang akan kita terima,” timpal Morcant yang berjalan di sebelah mereka. “Kuatkan diri kalian. Mungkin ini belum seberapa,” jawab Pustin yang membuat Shelby dan juga Morcant bergidik seram jika benar perkataan Pustin menjadi kenyataan. “Jangan senang dulu kau. Persaingan kita baru akan dimulai,” ancam Alger yang berjalan melewati Pustin dan juga Morcant serta Shelby. Pustin hanya terdiam mendengar ancaman dari Alger yang berjalan mendahului mereka. Shelby serta Morcant menampakkan wajah muak mendengar ancaman Alger. Seolah dia paling hebat di barak 3 ini. Pustin akhirnya memasuki area pelatihan fisik di Kirkham. Terlihat para peserta barak lain sudah menyelesaikan pelatihan fisik tersebut dan mereka terkapar dengan kondisi mengenaskan. Letih dan lelah. Para peserta barak 3 tidak bisa membayangkan pelatihan apa yang akan mereka tempuh. Barak 3 menghadapi neraka baru di program pelatihan fisik dan stamina di Kirkham. Barak 3 menjadi peserta terakhir yang mengikuti program tersebut. Di area pelatihan fisik tersebut, banyak kayu-kayu logging dan juga banyak kubangan kecil berisi darah bercampur lumpur serta kotoran-kotoran yang dicampur menjadi satu. Pustin melihatnya bergidik ngeri. Dia tidak bisa membayangkan pelatihan fisik seperti apa yang akan mereka terima. Dia melihat peserta dari barak lain yang terkapar akibat pelatihan fisik tersebut banyak yang terluka. "Lima peserta sesuai nomor, segera bersiap!" teriak komandan Buck. Setelah 5 peserta pertama yang dipanggil sesuai nomor urut sudah bersiap, Komandan Buck memberikan informasi proses pelatihan tersebut, "Kalian angkat kayu log di atas bahu kalian. Boleh bahu kanan atau kiri. Lalu lari ke arah pos ke-2." Mendengar perintah komandan Buck, semua peserta sudah mulai memikirkan untuk mundur. Di tengah terpaan cuaca yang dingin, mereka diminta untuk melakukan pelatihan fisik yang sangat keras. Komandan Buck memberikan aba-aba. Setelah itu ke-5 peserta segera mengangkat kayu log berukuran sedang dengan susah payah. Mereka membawa kayu tersebut di bahu mereka ke pos 2. Salah seorang peserta menurunkan kayu log tersebut dari bahunya. Tiba-tiba sebuah tendangan masuk telak ke bagian dadanya. "Siapa yang suruh menurunkan kayunya? Dengarkan perintah tolo!" teriak komandan Buck tepat diatas kepala peserta tersebut yang tergeletak tidak berdaya. Dari sudut mulutnya keluar darah segar. Melihat keadaan tersebut, membuat peserta lain mengurungkan niat mereka untuk menurunkan kayu, meskipun badan dan kaki mereka sudah tidak kuat. Beberapa menit kemudian, wakil komandan Antoine menyiram tempat merek berpijak dengan minyak yang cukup licin. Praktis membuat mereka kesulitan untuk berdiri. Akhirnya dua peserta tumbang. Salah seorang peserta terjatuh dan kayu log menimpa bahu dan lengan kanan hingga patah. Sedangkan 1 peserta lainnya terjatuh dengan posisi kepalanya tertimpa kayu log hingga kritis. Lalu kedua peserta lainnya juga tidak kuat. Namun mereka memilih menjatuhkan kayu ke arah depan. Hal ini membuat kedua peserta yang masih selamat mendapatkan hukuman dari komandan Buck. Sebuah tendangan di perut masing-masing hingga terkapar. Menyaksikan proses pelatihan tersebut membuat peserta barak 3 semakin ketakutan. Bahkan peserta di barak lainnya kaget dengan pelatihan di barak 3 yang luar biasa ekstrim. Pustin, Shelby dan Morcant mendapatkan giliran ke-3. Sementara Alger mendapatkan giliran ke-2. Sama seperti peserta ke-1, Alger gagal dan harus mendapatkan hadiah berupa tendangan high kick ke bagian rahang yang membuat Alger tumbang. Giliran Pustin, Shelby dan Morcant untuk mengikuti proses pelatihan. Pustin membisikkan sesuatu kepada Shelby dan Morcant, "Ikuti caraku."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD