DL-12

1070 Words
Komandan Buck memberikan aba-aba. Pustin, Shelby, Morcant dan 2 peserta lainnya mengambil kayu log dan membawanya ke pos 2. Setelah susah payah mereka sampai di pos 2, Antoine menyiramkan minyak ke tempat mereka berpijak. Pustin langsung memasukkan kedua kakinya ke dalam tanah. Shelby dan Morcant juga mengikuti caranya. Praktis ketiganya berhasil lolos. Sementara peserta lainnya gagal. Komandan Buck menyuruh mereka berlari melewati halang rintang dengan merangkak di bawah kawat duri yang tajam. Sementara di bawah kawat duri ini dipenuhi lumpur, darah dan juga kotoran. Pustin, Shelby dan Morcant berhasil melewati rintangan tersebut meski perut mereka terasa mual dan ingin muntah. Pos berikutnya para peserta harus berayun dengan tali yang juga penuh dengan darah, serta air berlumpur di bawahnya. Sayang Morcant harus terhenti. Sementara Pustin dan Shelby berhasil menyelesaikan proses pelatihan fisik. "Rasanya perutku ingin memuntahkan semuanya. Bau ini menyengat sekali," ujar Shelby ketika mereka beristirahat di pos finish. Morcant kemudian bergabung bersama mereka. Tidak lama kemudian komandan Buck menghampiri mereka bertiga. "Tidak kusangka kalian bisa menyelesaikan pelatihan ini. Hanya 15 orang dari semua peserta dari barak 1-5 yang bisa menyelesaikan proses ini. Namun kamu tidak termasuk diantaranya, Morcant. Tapi aku salut dengan usaha gigih kalian," puji Komandan Buck kepada mereka bertiga. Pustin, Shelby dan Morcant cukup kaget mendengar pujian tersebut. "Tapi kalian jangan senang dulu. Proses seleksi akan lebih berat dari ini." Komandan Buck beranjak dari tempat mereka. Namun kemudian dia berbalik, "Kalian segera mandi air hangat. Aku menghadiahkan itu untuk kalian. Air hangat bisa menghilangkan bau darah dan kotoran manusia." Mendengar perkataan komandan Buck, sontak Morcant dan Shelby muntah-muntah. Sementara Pustin berusaha untuk tetap menahan diri agar dia tidak muntah, meski di dalam perutnya bergejolak hebat. Pustin, Shelby dan Morcant berendam di air panas yang ada di pusat pemandian Kirkham. Mereka bertiga tampak santai dan menikmati air panas tersebut. Di kolam pemandian air panas ini hanya diisi oleh mereka bertiga. Dan komandan Buck mempersilahkan Pustin, Shelby dan Morcant untuk menggunakannya dengan bebas hanya untuk malam ini. "Komandan Buck baik sekali hari ini," oceh Morcant yang puas menikmati pemandian air panas di tengah musim dingin ini. "Iya. Tapi aku jadi merasa curiga. Bisa jadi besok kita akan mendapatkan pelatihan jauh lebih dahsyat daripada sekarang," jawab Pustin. "Aku juga berpikiran sama. Jadi ingat kasus Alger yang mendapatkan perlakuan kasar tadi," balas Shelby. "Iya, dia kemarin mendapatkan hadiah mandi air panas oleh Komandan Buck. Tapi hari ini Alger benar- benar disiksa." Morcant mengingat kejadian buruk yang menimpa Alger. "Bisa jadi besok kita yang akan mendapatkan perlakuan serupa," lanjut Morcant. "Lebih baik kita bersiap diri. Kita tidak tahu apa yang terjadi besok," balas Pustin yang memutuskan untuk menyudahi mandi air panas di kolam pemandian Kirkham. "Mau ke mana kau, Pustin?" tanya Shelby melihat Pustin beranjak dari kolam air panas. "Aku sudah selesai. Tidak mau berlama-lama di sini," jawab Pustin seraya beranjak menuju ke ruang ganti. Morcant dan Shelby akhirnya mengikuti Pustin. Mereka menuju ke ruang ganti. Alangkah terkejutnya mereka mendapati tas dan juga pakaian baru mereka sudah ada di ruang ganti. Sebelumnya mereka tidak membawa apapun ke kolam pemandian air panas. Tiba-tiba wakil komandan Antoine datang ke ruang ganti. "Kalian tidak perlu kembali ke barak. Komandan Buck memerintahkan kalian untuk tidur di ruang utama sayap kanan gedung Kirkham." Pustin, Morcant dan Shelby cukup kaget mendengarnya. Mereka saling berpandangan tidak mengerti apa yang diinginkan oleh komandan Buck. Wakil Komandan Antoine menunggu mereka, "Cepat berganti pakaian. Aku antar kalian ke ruangan tidur kalian." Pustin, Shelby dan Morcant segera mengganti pakaian. Kemudian membawa tas milik mereka dan mengikuti Antoine yang berjalan di depannya. Mereka sudah tidak tidur di barak. Ketika sampai di ruang tidur, tampak 13 peserta yang lolos di pelatihan tadi siang juga ada di sana. "Komandan menganggap kau lulus, Morcant. Jadi selamat tidur. Sampai jumpa esok pagi." Antoine menutup pintu meninggalkan misteri di benak mereka. Pagi sudah menyapa di Kirkham. Suasana dingin kembali menyeruak di tengah-tengah bangunan gedung yang cukup besar dan tampak menyeramkan. Pustin tidak bisa tidur nyenyak malam ini. Dia memikirkan apa yang akan menyapa mereka hari ini. Baru dua hari dia di Kirkham, Pustin mendapati pelatihan yang keras. Sayup-sayup terdengar suara keras komandan Buck dari area tempat tidur Pustin. Dia beranjak dari tempat tidur dan melihat ke arab luar. Dilihatnya komandan Buck kembali melatih dengan keras semua peserta di barak 3. Pustin berpikir apa dia sudah lepas dari kengerian tersebut. "Komandan Buck masih melatih barak 3," ujar sebuah suara di sebelah Pustin. Sontak dia menoleh ke sumber suara. Ternyata Shelby berada di sampingnya. "Kau sudah bangun, Shelby?" tanya Pustin. "Aku tidak bisa tidur. Memikirkan apa yang akan terjadi hari ini," jawab Shelby. Pustin menghela napas, "Masih teka-teki apakah nasib kita menjadi lebih baik, atau buruk." "Aku juga memikirkan hal itu, Pustin. Apa yang akan menimpa kita hari ini," balas Shelby. Tiba-tiba pintu ruang tidur mereka terbuka. Tampak 3 pria masuk dengan seragam lengkap. Dari seragamnya, tampak ketiga pria ini memiliki jabatan lebih tinggi dibanding Komandan Buck "Bangun. Sudah pagi," sapa salah seorang pria yang kemungkinan besar adalah pemimpin mereka. Suara pria tersebut mengagetkan semua peserta yang masih tertidur. "Perkenalkan, saya adalah Kolonel Horton. Dan mereka berdua adalah Letkol Hustings dan Letkol Herbert," tunjuk Kolonel Horton kepada kedua wakilnya tersebut. Letkol Hustlings memiliki badan lebih tinggi dengan rambut pirang serta mata berwarna biru. Sementara Letkol Herbert memiliki badan lebih besar dengan tinggi badan paling pendek dan rambut berwarna brunette. "Ayo, bangun. Semangat di pagi ini. Jangan terlalu banyak tidur." Suara Kolonel Horton membuat semua peserta langsung berkemas. Kolonel Horton tampak senyum-senyum menunjukkan keramahan. Berbeda dengan Komandan Buck. "Kalian segera mandi. Dan sarapan bersama saya dan juga Letkol Hustlings serta Letkol Herbert. Kami tunggu ya," perintah Kolonel Horton dengan ramah. Pustin dan peserta lainnya segera mandi. Mereka tidak mau berlama-lama di ruang pemandian. Di dalam benak masing-masing, mereka tidak ingin mendapatkan hukuman dari pemimpin mereka yang baru. Tidak berapa lama, mereka berada di ruang makan yang cukup besar. Dengan seragam. Berwarna hijau tua yang jauh lebih manusiawi menghadapi musim dingin tersebut. Para peserta duduk sesuai dengan nomor yang sudah disediakan. Tidak berapa lama Kolonel Horton dan 2 wakilnya datang ke ruangan. Mereka duduk di posisi paling ujung dari meja makan. Jika dilihat sekilas, seperti pertemuan pimpinan tentara. "Selamat datang kawan-kawan. Selamat atas kesuksesan di seleksi fisik kemarin. Sekarang saatnya kalian menuju ke proses berikutnya," sambut Kolonel Horton yang membuat semua peserta cukup deg-degan. "Proses seleksi berikutnya adalah pembelajaran mental dan juga psikologis dari para peserta," lanjut Kolonel Horton yang membuat semua peserta tegang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD