D E L A P A N

1056 Words
Bersama dengan Risky , aku bisa merasa kan bahwa aku pantas di sayang dan aku pantas mendapat kan orang yang baik yang bisa menyayangiku dengan tulus . Dengan Risky , aku bisa membuka mata ku bahwa banyak orang baik dan tidak hanya laki – laki yang b***t saja yang ada di muka bumi ini . Bersama dengan Risky membuat ku mengerti bahwa cinta itu ada . " Nggak apa – apa . Semua nya nggak harus ada jawaban nya sekarang . “ Ucap Risky tanpa menghentikan elusan tangan nya di rambut ku . “ That’s totally okay , sayang . Everything will be fine . I’m here for you , I will always be here . I will not leave you . Kalo kamu butuh teman untuk mendengar kan segala keluh kesah , aku akan berusaha untuk selalu ada . Tapi kalo kamu butuh teman untuk hanya diam saja , aku juga akan berusaha untuk selalu ada. Sekarang aku di sini , ada di deket kamu . Aku mau kamu merasa tenang . “ Bisik nya . Astaga , dia harus tau bahwa dengan mengucap kan kata – kataseperti itu membuat ku sangat tenang dan aku merasa sangat di sayang . Tapi dia juga harus tau bahwa dengan mengucap kan kata – kata seperti itu , membuat ku malah makin rapuh . Dalm hati , aku ber tanya kenapa baru sekarang kita bersama ? Kenapa tidak dari dulu saja kita di pertemukan ? Mungkin bila dari dulu kita bersama , aku akan memperlakukan Risky dengan lebih baik lagi dari pada selama ini . Tapi mungkin semesta mempunyai rencana nya sendiri . Aku hanya merasa tidak enak saja karena kami baru bersama , Risky harus menanggung beban rasa takut ku yang luar biasa akibat rasa trauma yang aku rasa kan dulu ber sama Heri . Ini bukan kesalahan Risky tapi dia yang kena imbas nya . Setelah bersama Heri , aku menjadi takut untuk percaya bahkan pada pacar ku sendiri . Aku memeluk Risky balik dengan erat lalu melepaskan pelukan kami. Aku menarik nafas dalam - dalam dan menghembuskannya perlahan. Hal itu aku lakukan beberapa kali demi meredakan rasa sedih ku. Pada saat – saat yang membuat ku paling rapuh , Risky tidak pernah mengambil kesempatan untuk melakukan hal – hal yang lain . Ia malah menenangkan ku . Saat kami jauh dan saat aku merasa rasa takut ku sedang kambuh , Risky selalu menyayang kan bahwa ia tidak bisa berada di dekat ku untuk memastikan aku baik – baik saja dan menunggu ku hingga tenang . Jarak memang sangat bajing*an. Tapi itu lah takdir nya . Aku memeluk Risky balik dengan erat , lalu aku melepas kan pelukan kami . Aku menarik nafas dalam – dalam dan menghembus kan nya perlahan . Hal itu aku lakukan beberapa kali demi meredakan rasa sedih ku . Rasa nya aman sekali berada di dekat Risky . Andai aku bisa memperlambat waktu dan menikmati saat – saat seperti ini lebih lama lagi . Hubungan jarak jauh membuat ku kesusahan untuk ber temu dan menghabis kan waktu bersama . Pada saat – saat rapuh ku , Risky tidak pernah mengambil kesempatan untuk melakukan hal – hal yang lain . Ia malah menenangkan ku . Saat kami jauh dan aku rasa takut ku sedang kambuh , Risky selalu menenangkan ku walau pun dengan jarak yang tidak dekat . Risky malah selalu menyayangkan bahwa dia tidak bisa berada di dekat ku ketika aku butuh dia , Dia selalu menyayang kan bahwa jarak kita jauh . Tapi dia bilang itu bukan hal yang membuat nya mengurangi perasaan nya pada ku . Dia bilang itu salah satu hal yang challenging dan dia mau kita berdua bertambah kuat dengan apa yang terjadi . “ Risky , kenapa kamu mau sama aku ? padahal aku kan aneh banget , aku suka nangis . Aku cengeng . Aku juga banyak kurangnya , Ky . Kamu tau sendiri kan kekurangan aku itu apa aja .” Ucap ku dengan nafas yang belum stabil karena habis nangis . Aku tau dan aku sadar sekali dengan pertanyaan yang selalu aku lontar kan ini . Pertanyaan yang berkedok rasa insecure ini tidak bosan – bosan nya aku lontar kan pada Risky . Aku juga merasa Risky belum merasa bosan dengan pertnyaan yang aku lontar kan pada nya . Padahal bila pertanyaan itu di lontarkan balik pada ku . Aku mungkin akan protes dan meminta nya untuk tidak menanyakan hal yang sama berulang – ulang kali . Tapi ini Risky . Dia sabar dan dia malah merespon pertanyaan ku dengan senyuman di bibir nya . Sekali lagi , entah setebal apa kantung sabar yang Risky punya sampai – sampai ia bisa sabar menghadapi Wanita yang seperti ku , Wanita yang selalu di selimuti rasa cemas dan sedih secara tiba – tiba . “ Kamu itu ngomong apa sih ?” Tanya Risky sambil terkekeh . “ Kamu itu udah lebih dari cukup . Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan . Aku juga punya kekurangan . Dan kenapa kamu masih mau sama aku coba ?” Tanya Risky membalik kan pertanyaan nya pada ku . Aku yang ditanyakan pertanyaan seperti itu pun menggeleng . “ Kekurangan kamu Cuma secuil . Bahkan aku nggak anggap mereka ada. Kamu itu kenapa mau sama aku ?” Tanya ku . “ Aku kan udah jawab .” Jawab Risky . “ Kamu jangan menilai diri kamu buruk terus. Kamu itu nggak buruk. Kamu cantik, kamu baik , kamu sabar , kamu punya rasa keibuan , aku suka sama kamu . Aku suka sama karakter kamu . Aku mau memperjuangkan kamu . kalo di tanya kenapa aku mau sama kamu ? Ya aku nggak tau jawaban yang pasti . Kalo aku jawab karena kamu cantik, ya emang kamu cantik . Tapi bukan itu .Kamu nggak Cuma cantik wajah nya , kamu juga cantik hati nya . Kamu baik. Aku mau sama kamu . “ Jawab Risky dengan jelas . Terkadang aku merasa sangat takut karena apa kah benar Risky mau pada ku ? Kami jauh . Risky terlau sempurna untuk benar – benar ada . Risky benar – benar terlalu sempurna sehingga membuat ku takut apakah ini hanya jebakan seperti sebelum nya ? * T O B E C O N T I N U E D *
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD