Anin berjalan keluar dari kamar kecil dan hendak kembali ke tempat dimana Dimas berada. Namun Langkah kakinya terhenti saat tiga orang menghalangi pintu kelur Toilet yang kebetulan sepi. “ Oh…jadi kami pelakor itu,” ucap gadis cantik berganun merah yang tiada lain adalah Elza dan kedua temannya Shella dan juag Yessa. “ Pelakor? Maaf mba, mungkin anda salah orang, karena aku sama sekali tidak pernah merasa merebut suami siapa pun, “ jawab Anin dengan nada sedikit bingung karena dirinya dikatakan pelakor oleh Elza. “ Heh! Jadi perempuan jang sok cantik, sudah jelas lo itu pelakor, karena telah merebut Dimas dari temen gua,” bentak Shella sambil mendorong Anin yang hampir terjatuh, namun untung tertahan oleh tembok. “ Lo jangan kasar kaya gitu, Shel, lagian dia mana ngerti kata Pelakor or