Dhifa tak bisa memejamkan matanya padahal waktu telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia masih asyik dengan lamunannya. Semua perkataan Nayla masih terngiang jelas di telinganya. Dia harus menerima Tomy menjadi kekasihnya demi kesembuhannya setelah itu putuskan Tomy. Benar-benar ide gila. Permainan macam apa itu. Nayla sesungguhnya tak mendukung hubungan mereka seratus persen. Dhifa ragu dan bimbang. Ia tak ingin terjebak dalam status hubungan yang tak jelas yang akhirnya akan merugikan dirinya dan melukai salah satu pihak. Hubungan palsu! Mengingat hubungan yang tengah dijalin oleh sahabatnya yang bernama Ana dan tunangannya, Reyhan yang sulit berakhir, Dhifa pun waswas jika nanti ia tak bisa lepas dari Tomy. Apalagi sejak lama Tomy terobsesi pada dirinya. Ia pasti akan menjelma men