Dhifa menunggu sopir yang akan menjemputnya setelah Ana memutuskan pulang lebih awal karena ikut bersama keluarganya yang kebetulan datang ke kampus. Tantenya Ana merupakan salah satu pemilik yayasan. "Hai Dhifa, pulang bareng yuk!" Tiba-tiba Tomy muncul di hadapan Dhifa yang tengah menunggu jemputan sopirnya. Sejak kejadian perampokan itu, tiap hari Dhifa diantar jemput oleh Mang Amar, sopirnya. Kalau tidak Papa Dany yang menggantikan. Intinya Dhifa tak boleh membawa mobil sendiri atau naik kendaraan umum sembarangan. Numpang teman juga wajib lapor. "Kamu, Tomy. Lagi ngapain di sini?" Dhifa terperanjat kaget sebab Tomy sudah berdiri di sampingnya. Entah darimana arah datangnya. Pemuda bermata sipit itu menampilkan senyuman terbaiknya untuk memikat gadis yang menjadi incarannya. "Mau