Hari demi hari berlalu. Tamara dinyatakan boleh pulang oleh dokter setelah membuka perbannya. Semua keluarga Tamara sudah di rumah sakit, mereka ingin melihat kondisi Tamara. "Tamara, kamu harus semangat," kata Justin. Dokter dan para suster sedang membuka perban yang menutup mata Tamara perlahan. Nona, coba buka mata anda," perintah James. Renata menatap Tamara dengan perasaan cemas. "Sayang, kamu bisa lihat Mama kan?" tanya Renata. "Ma, emang lampunya udah nyala. Di sini gelap banget," jawab Tamara. Deg Perkataan Tamara membuat Renata syok. Dia menatap ke arah dokter yang mulai kembali memeriksa kondisi mata Tamara. "Nona, anda bisa lihat ada cahaya masuk?" tanya James. Tamara menggeleng-gelengkan kepala. Hanya ada kegelapan yang terlihat. "Tamara buta ya, Ma?" tanya Tamara den