Justin makin menggenggam erat ponselnya seperti akan mematahkan ponsel itu ketika mendengarkan perkataan Theo yang tidak mungkin dia kabulkan. "Saya tidak bisa bahkan tidak sudi bekerja sama lagi dengan perusahaan papamu itu," kata Justin. "Kalau tidak bisa, saya tidak mau menemui Tamara lagi," balas Theo. "Saya sama sekali tidak membutuhkan kau. Jika Tamara memang harus putus kenapa tidak," kata Justin ketus. Justin melihat sambungan telepon itu sudah terputus melemparkan ponselnya ke sembarang tempat. Tanpa dia sadari ada sepasang mata yang mengawasinya. Romeo menepuk pundak Justin. "Ada apa?" tanya Romeo. "Si gila Theo minta Papa menjalin kerja sama lagi dengan papanya," jawab Justin. "Bagaimana keputusan kamu? Apa lebih baik kita kerja sama lagi sama keluarga dia?" tanya Romeo.