Jimin menatap Naira dan Elle dengan raut kesal. Pasalnya dua orang itu saling memeluk tanpa canggung di hadapannya, kemudian mengobrol berdua dan menjadikannya obat nyamuk. Berkali-kali ia mencoba masuk dalam obrolan itu, tapi selalu saja diabaikan. Itu membuatnya makin kesal. "Naira, pulang, ya," sungutnya seraya mencebik. Namun, sekali lagi Naira mengabaikannya. Pria itu hanya bisa menghendak kaki merajuk seperti anak kecil lalu merebahkan kepala di pangkuan sang istri. Tindakannya sontak membuat Naira terkesiap. "Jim, kau apa-apaan, sih, malu sama Elle." Naira hendak mendorong pria itu, tapi Jimin malah makin mendekap erat. "Kalian ngobrol saja, aku mau tidur." Elle yang melihat tingkah Jimin hanya bisa geleng-geleng. "Aku baru tahu di hadapanmu, Jimin benar-benar jadi seorang bocah