Chandra lantas masuk ke kamarnya. Dia tampak malas menyapa kedua wanita yang ada di hadapannya. Dari raut wajahnya menggambarkan kekecewaan, matanya mendelik, memalingkan pandangannya. Nirmala dan Kirana hanya mampu menyaksikan sikap dinginnya saat ini.
"Ini semua salahku," gumam Nirmala.
"Sebenarnya kamu habis dari mana?" Tanya Kirana sambil bersedekap.
"Ke pesta."
Lalu, Nirmala hendak ke dapur dan berpapasan dengan bibi Mumun yang sedang mengiris sayuran. Alih-alih ingin menyapa, HP miliknya kembali berdering. Namun, Nirmala tampak malas untuk bicara bahkan menjawab telepon pun dia abaikan. Setelah itu dia memilih untuk membersihkan dirinya, dalam kucuran air dingin yang membasahi tubuhnya, bayangan liar itu kembali menerpa isi kepalanya. Halusinasi begitu tinggi, rasa sakit yang
