Meggie memandang Bram dengan tatapan bertanya. Dan entah mengapa Meggie yakin bahwa saat Bram menjadi seorang impresario ada hal yang di korbankan. “Kau melakukannya karena ayahmu? Dan itu sebabnya kau mengatakan bahwa kau harus memainkan peran?” “Benar. Aku terlalu lama terjerat dalam bisnis yang aku lakukan. Aku melupakan bagaimana yang terjadi dengan ayahku. Yang harus membuktikan pada kakekku bahwa seorang pekerja seni juga memiliki peluang untuk sukses.” “Dan bagaimana dengan para wanita di sekelilingmu? Bagaimana bisa kau membuat mereka memberikan julukan seperti itu?” “Aku begitu marah dan benci pada diriku karena aku berpikir kalau mereka hanya dekat padaku saat aku menjadi orang sukses.” “Apakah kau pernah kecewa dengan wanita?” “Aku tidak percaya kal