MC - 9

1270 Words

Apa yang lebih mengerikan dari ancaman kematian? Apalagi ancaman itu dikirim setiap hari dan lebih dari sekali? Entah sudah berapa puluh pesan yang aku terima minggu ini berupa teror dari nomor yang sama. Teror itu semakin mejadi bahkan ketika aku diam saja, tak melakukan pergerakan apa pun. Apa yang sebenarnya dia mau dariku? “Al...” aku yang baru saja meneguk air minum yang kuambil dari kulkas, seketika menoleh begitu mendengar Bunda memanggilku. “Gimana, Bund?” “Duduk sini, gih. Bunda pengen ngobrol sebentar.” Keningku berkerut samar ketika melihat ekpresi Bunda terlihat agak beda. Ekpresi beliau terlihat cukup serius, juga nada bicaranya yang membuatku mau tak mau harus segera menghampiri Bunda. “Ada apa, Bund?” tanyaku begitu aku sudah duduk tepat di sebelah Bunda. Bunda t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD