Sudah lebih dari sepuluh kali aku mengamati rekaman CCTV milik toko bangunan yang letaknya tidak jauh dari perempatan tempat aku terkena serang oleh orang yang belum kuketahu identitasnya. Sayang sekali, hanya ada CCTV milik toko itu, selebihnya tidak ada. Aku merenung, kembali mengingat kejadian sore itu. Aku tidak ingat jenis suara yang menyebut namaku, tetapi yang jelas itu adalah suara perempuan. Sedangkan, yang menendang motorku itu baru laki-laki. Ini menguatkan kalimat nenek penjual bunga di pemakaman, karena beliau juga mengatakan kalau yang memberi amplop adalah dua orang, yakni laki-laki dan perempuan. Sayang sekali, rekaman CCTV ini belum memberiku petunjuk apa-apa karena plat motornya tertutup oleh motor milik orang lain yang kebetulan ikut mengantri di sebelahnya. Bahkan,