Bab 8. Gisella

749 Words
Happy Reading. Setelah acara makan siang di restoran Jepang dan Siska begitu antusias menghabiskan semua makanan favoritnya, akhirnya Siska kembali ke kantor sendiri karena tiba-tiba Gazelle harus pergi ke suatu tempat. Dadakan sekali dan sepertinya Gazelle terlihat sangat khawatir. "Kamu naik taksi dulu, ya? Maaf kalau aku nggak bisa antar balik ke kantor, ada urusan yang harus aku selesaikan, jadi kamu bisa pulang dulu," ujar Gazelle beberapa saat lalu. Siska hanya bisa mengangguk, ini adalah makan siang pertama mereka dan dia ditinggalkan setelah selesai. Tidak apa, bukankah hubungan mereka juga tidak nyata alias bohongan. Siska hanya perlu bersikap biasa saja seperti biasanya. Saat sudah apa di kantor, dia mendapatkan cibiran dari beberapa karyanya karena kembali sendiri tanpa Gazelle. "Kok balik sendiri? Pasti tadi cuma akting kan diajak makan siang sama pak Presdir? Makanya cupu jangan halu!" "Pak Presdir itu kan memang baik, jadi wajar ajak makan siang sekretarisnya." "Ya nggak mungkin kalau Pak Gazelle tertarik sama dia, cuma mereka tuh udah deket karena dulu waktu SD pernah satu sekolah dan satu kelas, jadi wajar kalau mereka kenal," ujar salah satu orang yang entah dari siapa kabar itu. Siska sempat terkejut ketika mendengarnya, padahal tidak ada yang tahu jika dia dan Gazelle dulu pernah satu sekolah. Akan tetapi, dari mana orang itu tahu? Siska menoleh dan melihat seorang wanita yang tengah menatapnya dengan tatapan mengejek, sepertinya dia tidak asing dengan wanita tersebut, tetapi siapa? "Apa? Dari dulu lu itu cuma orang miskin yang halu pengen jadi orang luar biasa, kan? Sok-sokan bergaul sama orang kaya!" seru wanita itu. Siska akhirnya ingat, wanita itu adalah salah satu anak buahnya Lolly, anak perempuan yang dulu sering membulinya waktu SD. Kini Siska menatapnya dengan senyum tipis, dia ingat jika wanita itu dulu sering merundungnya hanya karena menjadi anak buah dan orang suruhan Lolly. Entah di mana perempuan itu sekarang, tetapi Siska tidak menyangka jika dia akan bertemu dengan salah satu mantan teman seangkatannya di SD. "Kamu ... anak buah Lolly, 'kan? Yang biasanya disuruh-suruh buat beli makanan dan minuman, atau kadang disuruh ngipasin tuan putri yang tengah kepanasan?" Tunjuk Siska pada wanita tersebut. Dan ucapan Siska tentu saja langsung membuat semua orang yang tadinya saling berbisik kini diam sambil menatap wanita itu dan Siska secara bergantian. "Ah, aku ingat sekarang, nama kamu Lilis, Lilis Sukmawati. Kita teman satu kelas, see?" Siska menatap name tag wanita itu dan memang namanya Lilis. Seketika ruangan itu jadi gemuruh, membuat Lilis gelagat. "Eh, enak aja. Kita bukan teman dan gue nggak punya temen kayak lu!" "Kamu lupa? Padahal tadi jelas-jelas bilang kalau aku pernah jadi teman Presdir, jadi itu artinya kamu tahu tentangku dan kita satu kelas kalau kamu lupa!" "Eh, bener lu temen si cupu? Kok bisa, sih? Kuman tau nggak!" "Nggak, ya! Gue nggak temenan sama dia!" "Tapi kok lu tahu kalau si cupu dulu temennya Presdir?" Wanita yang bernama Lilis itu nampak bingung bagaimana menjelaskan. Niatnya tadi mau membuat Siska malu, tetapi malah senjata makan tuan. "Ya karena memang kita dulu pernah menjadi teman sekelas jadi kalian nggak perlu shock dan kaget gitu, udah ya, aku mau ke atas dulu." Siska langsung pergi menuju lift untuk naik ke lantai atas. Dia memutuskan untuk tidak meladeni ucapan orang-orang itu lagi. *** Sementara Gazelle menenangkan seseorang yang sejak tadi menangis, dia mendapatkan kabar jika Gisella baru saja tiba di Jakarta dan entah apa yang terjadi, dia langsung menghubungi Gazelle dengan keadaan yang tidak baik-baik saja. Gazelle benar-benar penasaran. "Sstt ... ada apa? Ayo ceritakan semuanya padaku, jangan menangis terus seperti ini!" "Aku nggak mau balik ke Amrik, aku nggak betah di sana, Gazelle!" "Ya kalau kamu nggak betah, sebaiknya tinggal di sini, jangan takut jika ketemu dia, aku yakin kamu pasti bisa," ujar Gazelle. Memeluk adiknya yang merasa sedih, perceraian Gisella dengan suaminya membuat wanita itu sedih berlarut padahal sudah berlangsung lama hampir 4 tahun. "Aku akan bekerja di rumah sakit milik Daddy, mungkin sudah saatnya aku kembali," ujar Gisella. Adik kembar Gazelle itu bercerai 3 tahun yang lalu, dia menikah dengan pria yang di jodohkan. Tetapi saat itu Gisella benar-benar jatuh cinta kepada suaminya, Nathan Davidson. Namun, ternyata Nathan memiliki wanita idaman lain sehingga membuat Gisella menyerah. "Ya, bagus kalau gitu, aku akan sangat mendukung!" Gazelle senang jika sang adik bisa bangkit kembali. Dia juga merasa sedih ketika mendengar alasan perceraian mereka. Meskipun awalnya karena Gisella mengatakan tidak ada kecocokan, tetapi lambat laun semuanya terkuak. Gisella memilih pisah karena Nathan memiliki kekasih yang berkarir di luar negeri. Bersambung. Ada yang penasaran dengan kisah Gisella, nggak?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD