Cuma mau bilang, kalau baca part ini harus menyiapkan hati dan jantung. Siapa tau terkena tegangan tinggi. Hhehehe **** Pras bersandar sembari memijat pelipis. Entah sudah berapa banyak linting rokok dihabiskan sekadar untuk melenyapkan sedikit amarah pada sosok yang pernah dekat dengannya. Beruntung, kedekatan mereka hanya sebatas beradu desah dan kenikmatan. Ia jarang berbagi kisah atau sekadar bicara penuh kelakar bersama Anatari. Sang penguasa belum lupa bagaimana pertemuan dengan Tari kala itu. Wanita cantik serupa ratu lebah di mana kedatangannya mengundang para lawan jenis untuk mendekat. Memandang, mencari perhatian, serta ingin memilikinya. Pras tahu itu. Tapi ia tak berminat untuk menjadikan Tari ratu dalam hidupnya. Cukup ia tempatkan gadis yang banyak diincar pria di luaran