Butuh dua minggu hingga Barra akhirnya bersedia untuk menjalankan kemoterapi. Untungnya keadaannya sudah cukup membaik dengan perawatan yang ia jalani selama di rumah sakit, sehingga tubuhnya bisa langsung siap menjalani serangkaian pengobatan. Dokter Lintang sebenarnya cukup kesal karena harus menunggu dua minggu lamanya sampai Barra mau. Apakah masalah yang ditanggungnya sepelik itu, sampai ia harus memikirkan dalam jangka waktu yang tak sebentar? Padahal pengobatan ini, kan, demi kebaikannya sendiri. Setelah kemoterapi pertama, Barra harus dihadapkan dengan beberapa efek yang cukup menyiksa. Semalaman ia berada di kamar mandi karena lelah harus bolak-balik hanya untuk muntah. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap di sana saja, bahkan sampai ia ketiduran. Kemoterapi yang kedua dijalank