Berkat Rashi

1093 Words

H - 1 menuju pameran lukisan Barra. Jika biasanya sang pelukis sibuk menggoreskan kuas di kanvas, maka malam ini ia hanya diam di atas ranjang. Televisi pun tidak menyala. Barra sedang memikirkan bagaimana kira - kira besok. Apakah respons orang - orang akan sebaik waktu itu? Saat pameran lukisannya yang pertama. Ah, meskipun tidak baik sebenarnya tak apa. Asal ia sudah melakukan sebuah pencapaian baru. Ia juga harus berterima kasih pada orang - orang di sini yang bersedia repot - repot mengurus segala keperluan pameran. "Ciye ... santai, ni, ye!" Rashi datang. Wajah datar Barra tadi segera hilang, digantikan dengan ekspresi ceria dengan senyuman yang indah. "Udah selesai, kok." "Kalo gitu, gue mau lihat lukisan rahasia lo dong!" celetuk Rashi. Barra tergagap saat akan menjawab. "I-it

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD