Part 23

1080 Words

Danish                    “Deaaa!” Dea tak menghiraukanku meski sudah kupanggil berkali-kali. Aku bahkan sudah kehilangan jejaknya begitu Dea naik motor lalu pergi meninggalkan cafe. “Waduh mas, Mbak Dea udah pergi.” Ucap Key dengan nada khawatir. Oh iya, jangan salah paham dengan gadis cantik di sebelahku ini. Dia Key, anak dari sahabat ayah yang sudah aku anggap seperti adik kandungku sendiri selama di Jogja. Maaf, sebelum ini aku belum pernah memperkenalkan dia pada kalian. Key adalah mahasiswa kedokteran yang saat ini sedang koas. Jangan tanya alasannya kenapa, tapi yang pasti akhir-akhir ini aku sedang butuh bantuannya. “Dea nih, main kabur-kaburan. Aku lagi, yang bayar.”                 Aku menoleh ketika mendengar seseorang menyebut nama Dea. “Temennya Dea, ya?” Tanyaku s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD