Part 24

1423 Words

Danish                   Rasa pening adalah yang pertama kali kurasakan begitu aku membuka mata. Aku celingukan sejenak, lalu baru benar-benar menyadari kalau aku ada di rumah sakit ketika aku melihat jarum infus menancap di pergelangan tangan kananku. “Eungh!”                 Aku langsung menoleh ke samping kiri begitu mendengar lenguhan seseorang yang terusik tidurnya. Mataku langsung melebar begitu melihat Dea tidur dengan damainya dengan kepala telungkup di atas ranjang sementara dia duduk di kursi. Aku tersenyum tipis begitu ingat kejadian tadi sore, ketika Dea mengatakan dia juga menyukaiku dengan mata berkaca-kaca. Jujur, aku tidak pernah membayangkan sebelumnya kalau aku akan mengalami hal seperti ini. Aku ingin bertahan dengan Dea sampai akhir, tapi disisi lain aku merasa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD