Part 17

1547 Words

                Dea                   “Deaaaa.” Aku langsung menoleh begitu mendengar seseorang meneriakiku. Ternyata Fia, dia saat ini berdiri sekitar dua puluh meter dariku. Detik berikutnya, Fia langsung berlari menghampiriku. “ Nggak usah pake teriak bisa kan? Kita lagi di kampus, bukan hutan.” Omelku yang langsung dibalas dengan cengiran khas ala Fia. “ Hehe. Kan sepi, mahasiswa masih pada libur.” “ Ya makanya sepi itu, teriakanmu kedengeran keras banget.” “ Iya sih. Hehehe.” Fia nyengir lagi sambil mengedarkan pandangan. “Sepi banget ya, yang ngampus cuma dosen sama mahasiswa semester tua aja.” Lanjutnya. “ Namanya juga masih liburan.” “ Iya sih. Tapi minggu depan udah masuk. Eh betewe kita duduk kek De, masak berdiri terus? Atau kamu mau ketemu siapa?” Tanya Fia sambil menar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD