Undangan Makan Malam Pramudia

1078 Words
"Yess, akhirnya diundang makan malam juga sama si ganteng, walaupun harus berempat sih pokoknya aku harus dandan secantik mungkin, biar ngalahin istrinya" guman Risna sambil mematut diri di depan cermin Namun aktifitasnya terhenti karena ada tangan kekar melingkar dipinggang rampingnya, dan seperti biasa tangan kekar itu milik siapa lagi kalau bukan milik Danu. Hembusan nafasnya sangat terasa dileher dan tengkuk membuatnya merasa risih dan berdecak kesal "ck.., sayang udah deh bentar lagi kan mau berangkat kamu jangan mulai lagi" "Abiiis, bikin debay gak jadi - jadi sih, sekali aja ya.. masih ada waktu 2 jam lagi kan?" pinta Danu memelas mengeratkan pelukanya. "Gak, bisa dong sayang.. kenapa sih diotak kamu hanya ada ituuu aja sih, aku males mandi lagian aku udah cantik dan rapi begini" tolak Risna memutar mata malas Namun Danu malah menyerang Risna dengan sentuhan - sentuhan yang membuat tubuh Risna tidak bisa menolak, akhirnya menyerah dan menikmatinya. Aktifitas panas pun terjadi lagi membuat Risna kelelahan, namun Danu bukan menghentikannya, ini malah lebih ganas tanpa ampun. Hampir dua jam mereka melakukanya tanpa henti, tubuh Risna pun terkulai lemas di kasur dengan hembusan nafasnya yang naik turun. Kalau bukan karena undangan makan malam Pramudia, Risna mungkin tidak jadi datang karena kelelahan, namun teringat akan ambisinya untuk menjerat Pramudia akhirnya Risna bergegas membersihkan dirinya dan berdandan. "Aish.., walau aku kecapean namun wajah ku masih tetap mempesona, perfect" guman Risna tak lupa memoleskan lipstik dengan warna menantang, blash on dan eye shadow, kini wajahnya sangat menawan dan glamour di padukan dengan gaun panjang berwarna hitam dengan belahan panjang menambah anggun, rambut panjang yang di biarkan terurai "Sayang, kamu cantik sekali perfecto..." puji Danu memandangi Risna dari atas sampai bawah membuat Risna berada di atas awan. "Tentu saja , aku ini emang sangat sempurna, kamu sangat beruntung hidup bersamaku" guman Risna menyunggingkan senyum sinisnya sambil mematut diri. "Ya udah.., ayo kita pergi nanti telat nggak enak kalau mereka menunggu kita lama sayang" ajak Danu memeluk pinggang ramping Risna yang hanya memutar mata malas dan berdecih "Ckk.., ya udah ayo" Mereka pun berangkat, terlihat jelas di wajahnya Risna yang semangat untuk menghadiri undangan makan malam Pramudia. Padahal cuma makan malam, dandanan Risna sudah kaya artis papan atas yang mau konser. Disisi lain Pramudia dan Fitri telah bersiap dengan baju yang senada warna navi yang mendominasi keduanya. Fitri dengan dress selutut dipadukan dengan renda terlihat fresh, anggun dan kalem tapi terlihat mewah, sedangkan Pramudia kemeja pendek seolah mereka berdua memakai baju couple. "Dik Fitri, kamu.... cantik" bisik Pramudia dengan tatapan intens membuat Fitri merona. "Ah.., biasa aja mas.., mas juga terlihat.... emm" kata Fitri menggantung ucapannya membuat Pramudia mengeryitkan dahi "Ganteng..., tentu saja.. banyak yang bilang begitu kok, malah hampir semua orang bilang mas ganteng.." kekeh Pramudia sambil mengibaskan rambutnya "Iih.., ke pedean kata siapa mas ganteng, malah sebaliknya" ledek Fitri menjulurkan lidahnya "Aiish, baru kali ini mas di bilang jelek" "Hi hi, ya udah mas jelek kita pergi sekarang aja" ajak Fitri menyudahi ledekannya Mereka pun berangkat untuk makan malam. Sesampai di tempat tujuan Pramudia dan Fitri duduk di tempat yang sudah di booking sebelumnya, terlihat Danu dan Risna berjalan beriringan. Pramudia dan Fitri yang telah sigap dengan rencananya mulai menjalankan aksinya berperan sebagai pasangan suami istri yang harmonis dan bahagia membuat Danu dan Risna merasa kegerahan. "Ayo pak Danu dan bu Risna silahkan memesan makanannya" kata Pramudia "Iya, silahkan.. dipesan makanan nya, oh ya bu Risna terlihat cantik sekali ya.. pak Danu sangat beruntung sekali mendapatkan bu Risna benarkan sayang" kata Fitri "Iya, sayang.. pak Danu sangat beruntung mendapatkan bu Risna, namun mas lebih sangat beruntung telah mendapatkan kamu" jawab Pramudia mengecup kening Fitri dan memegang jari - jemari Fitri yang indah. "Owh.. so sweet sayang, udah ah malu sama bu Risna dan pak Danu, nanti aja dilanjutin di rumah he he" Kekeh Fitri sengaja memanas - manasi Danu dan Risna Terlihat ketidak sukaan Risna wajahnya sedikit di tekuk dengan senyuman sinis tersungging di bibirnya. "Asem.., banget nih pasutri gimana mau deketin suaminya kalau istrinya yang so sweet nempel terus.. huh emang kurang aseem" umpat Risna dalam hatinya. Makanan pun tiba, mereka berempat pun menyantapnya dengan lahap tanpa bersuara hanya terdengar dentingan sendok dan garpu. Setelah selesai makan Pramudia berkata memecah keheningan dan kekakuan yang terjadi. "Ah, ya.. pak Danu dan bu Risna terima kasih sebelumnya, telah datang menyempatkan diri lain kali saya undang makan malamnya dirumah saya" kata Pramudia "Sama - sama pak Pram, saya sangat senang sekali dan suatu kehormatan untuk saya telah di undang bapak, ah.. tentu saja pak pasti saya akan datang, benarkan sayang" jawab Danu yang dianggukan Risna "Oh ya bu Risna, udah berapa lama menikah dengan pak Danu?" tanya Fitri membuat Risna terkejut dan bingung menjawab apa. Padahal pertanyaan itu adalah pertanyaan yang lumrah "Ah, saya..-" belum sempat Risna menjawab Danu memotong duluan "Udah 2 tahun bu, ya.. 2 tahun" "Owh, lagi anget - angetnya tuh, oh iya udah punya baby?" tanya Fitri "Belum bu, mungkin belum waktunya, tapi lagi berusaha, mohon do'anya aja bu" "Ah.., tentu semoga cepet punya baby ya.." "Makasih bu" "Ah.., iya berhubung hari sudah malam rupanya kita harus pulang, terima kasih telah datang" ucap Pramudia menyudahi perbincangan. Mereka pun pulang setelah ritual cipika - cipiki. "Mas Pram" "Hemmm, ada apa?" "Melihat Risna, kok aku melihatnya kaya ada yang aneh deh.. mukanya cantik tapi serem.. gitu" "Iya..., mas juga merasakan itu, kayaknya Risna memakai susuk.. dik karena yang mas rasakan aura deket Risna sangat berbeda, gimana gitu.." "Maksud mas susuk pengasihan" "Ya.. seperti itu" "Kayaknya kita harus ekstra hati - hati, terutama kamu mas, soalnya dari tatapan matanya dia seolah sangat mengharapkanmu" "Iya, mas tahu" "Hah" "Kenapa, kamu cemburu?" "Ish, bukan gitu aku cuma khawatir aja kok" "Masa sih, cuma itu pasti khawatir mas di gaet Risna ya... udah tak perlu malu, tenang aja dik, karena untuk saat ini dan seterusnya hanya kamu yang ada di hati mas, jadi kapan?" "Apa" "Kamu siap di halalin mas, soalnya mas udah gak tahan" "Iih, dasar m***m" "Ha.. ha, kamu kalau lagi marah lucu dik, mas bukannya m***m, mas cuma nggak mau kamu di gondol Danu, maksud mas kamu rujuk lagi sama Danu" "Aku tahu mas, cuma kamu tahu kan aku belum cerai secara sah, setelah itu harus menunggu masa iddah dulu. Percayalah mas, aku nggak mungkin untuk kembali kepada mas Danu karena sudah tak ada rasa padanya yang ada hanya dendam dan kebencian". Pramudia pun mengerti, lalu mengecup puncak kepala Fitri dan memeluk erat. Iih.. so sweet Pramudia sama Fitri moga berjodoh...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD