GELISAH

1063 Words
Semenjak sosoran Risna hari - hariku menjadi gelisah tak menentu. Rasa ingin mencicipi kembali bibirnya yang tebal namun seksi terus membayangi otakku. "Aish.. kurang asem banget ni otak tiba - tiba korslet, jangan sampai aku terpedaya akan pesona Risna, ada yang aneh pada dirinya membuatku rindu ingin berjumpa, semua terlihat sempurna.. huhh" Ku hela nafas panjang, mencoba menenangkan segala perasaan gundah di d**a, entahlah perasaan apa ini yang jelas aku sangat merindukannya. Denting jam dinding membuyarkan lamunanku, terlalu lama larut akan kerinduan yang mendalam ku lihat arloji menunjukan jam 8 malam, membuatku terkejut, aku telat pulang kerumah, kasihan istriku Fitri menunggu lama padahal aku telah berjanji akan pulang lebih awal, ku lihat ponsel yang lama ku abaikan dan ku silent agar tidak bersuara karena mengganggu konsentrasi kerja ku yang menggunung. 10 panggilan telepon dari istri tercintaku, membuatku merasa bersalah karena terlarut dalam imajinasi barsama Risna. "Jangan sampai aku terjerat Risna, bagaimana caranya, benarkah dia memakai susuk atau sejenisnya sehingga daya tariknya begitu dahsyat membuatku gelisah" Gumanku, ku pijat pelipis menetralkan suasana. Haruskah aku menemui Risna, agar kegundahan ini terobati untuk sesaat saja, hati berkecamuk tidak searah dengan fikiran ku kini. Selain Rindu, aku juga penasaran mengapa rasa ini timbul setelah bersentuhan dengan nya, padahal awalnya baik - baik saja. Aku kalut sendiri, ingin ku hubungi Risna hanya untuk mendengarkan suaranya saja, namun keadaan tidak mendukung buktinya nomor ponselnya telah ku hapus, disaat Fitri cemburu. Dering ponsel ku berbunyi terlihat my honey, istriku menelpon.. aneh biasanya dengan semangat aku segera mengangkatnya, namun untuk kali ini terasa biasa saja. Segera ku sadarkan hati ini, ku angkat seperti biasa, ku lantunkan kata cinta untuk istri tercinta. "Sayang, kamu dimana sih katanya pulang cepat ini udah jam 8 malam loh" Ocehan istri tercinta yang terdengar indah membuyarkan lamunanku, ku hela nafas dan menghempaskan nya secara beraturan perasaan bersalah dihati karena memikirkan wanita lain membuatku tersadar jangan sampai hal seperti Danu terulang olehku dengan wanita yang sama. "Maaf sayang, mas banyak kerjaan tapi sekarang usah beres kok, ini mau siap - siap buat menemui bidadari surga mas" " Vcall" Permintaan istri untuk v.call langsung ku turuti, aku tidak mau ada kesalah pahaman diantara kita. " Tuh, honey lihat aku masih dikantorkan?, kerjaanku ini yang membuat aku telat pulang kerumah, please jangan marah sayang, ok sekarang mas otw udah dulu ya mas tutup telponnya" "Iya deh, maafin aku ya.. sayang udah buat kamu merasa nggak nyaman dengan sikap ku yang over protektif seperti ini aku hanya..- "Its, oke honey don't worry be happy..., okey bye.. muaach love you" "Love you too.." Aku harus buang jauh - jauh dengan perasaan yang tiba - tiba hadir ini, ada perasaan yang harus ku jaga sampai maut menjemputku Ku ambil kunci mobil di atas meja, segera ku langkahkan kaki menuju pintu ruangan, namun langkahku terhenti dikejutkan dengan kehadiran sosok wanita cantik bak bidadari, gaun seksi berwarna krem di atas lutut, rambut lurus panjang terurai sempurna, bibir tebal penuh namun sensual, belahan d**a yang terlihat menantang, dia masuk tanpa diundang membungkam mulutku dengan bibirnya, mengabsen semua isi mulutku. Pria mana yang tidak tergoda dengan wanita yang sempurna, aroma parfum ditubuhnya membangkitkan kelakianku. Ya.. ternyata Risna dengan sejuta pesona yang ada pada dirinya, mampu menggoyahkan imanku. Serangan demi serangan yang Risna lakukan terhadapku mampu membius dalam kenikmatan. Risna dengan lihai mempermainkan kelakianku, meremasnya tanpa ragu membuatku mengerang nikmat. Tak terasa tangan ku pun mulai nakal menjelajahi setiap inci tubuhnya yang molek. Namun belum sampai ku capai puncak kenikmatan, dering ponsel menyadarkanku, segera ku pergi meninggalkan Risna yang berteriak tak puas. "Ah.. asem Pramudia, lihat saja setelah ini justru kamu akan bertekuk lutut terhadapku" Risna pun pergi dengan berjuta kecewa diwajahnya Ku laju mobil dengan kecepatan tinggi, agar cepat sampai. Terlihat istriku menunggu khawatir di teras rumah. "Maafkan mas honey" "Its oke sayang, aku khawatir kamu belum juga sampai" "Yuk, masuk.. aku gerah dan lengket ingin mandi dulu" "Ok, aku siapkan makan malam dulu" "Thanks honey" Ku berlalu ke kamar mandi, berendam di bathtub, memejamkan mata, namun bayangan kejadian tadi membuatku melanglang buana dengan imajinasi kelakianku. "Ah.., Risna kenapa kamu hadir di hidupku setelah kau porak porandakan istriku, andai saja kau datang lebih awal mungkin..-" "Sayaaang, cepetan jangan lama - lama di kamar mandi nanti masuk angin, makanan udah siap.." "Iya honey, ini udah selesai kok" Teriakan istriku yang memekakan telinga membuat beranjak dari kamar mandi dengan malas. "Ayo makan malam dulu" Ajak istriku yang terlihat sibuk menata makanan di meja makan. "Sayang.. kamu jangan terlalu sibuk, rileks lah.. aku nggak mau kalau kamu sampai sakit okey" "Okey honey,.. aku ke kamar ya" Anggukan Fitri membuatku tenang, segera ku beranjak ke kamar merebahkan tubuh yang terasa kaku, ku lihat ponsel pintar yang selalu menemaniku setiap hari, banyak sekali pesan masuk yang entah siapa pengirimnya. Ku baca satu persatu pesan yang masuk tak ada satu pun yang terlewatkan. Mataku terbelalak ketika k*****a pesan beserta foto seksi wanita memakai lingerie berwarna maroon fose yang membuat nafasku naik turun. Tubuh indah dan seksi tak ada cacat sedikit pun membuat nafasku tak bisa terkontrol dengan baik. Tak lama kemudian kembali pesan masuk ku buka ternyata rekaman video menampilkan tubuh seksi dan indah tanpa balutan kain sehelai pun. Desahan erotis membuat ku menutup mulut, tidak bisa ku pungkiri kelakianku mulai bangkit. "Andai saja kau berada di sisiku, semua ini bisa kau miliki seutuhnya muuah..." sepenggal pesan yang Risna kirim membuat d**a ku terasa sesak menahan gejolak rasa ingin menerkamnya. Aku terkesiap melihat pemandangan di depan mata yang memicu adrenalin imanku. Tuhan enyahkan semua dari hadapanku ini, aku takut cinta ku bersama Fitri ternodai. Segera ku hapus dan ku blokir nomor ponsel Risna agar tidak mengganggu ketentraman rumah tanggaku. Hampir saja ku terperosok ke dalam jurang kenistaan. Untung lah tuhan menyadarkanku dari ke khilafan yang hampir saja mengakibatkan porak porandanya kesetiaan. Ku hela nafas dan mencoba memejamkan mata, agar semua yang ku alami hari ini adalah hanya mimpi semata. "Sayaaang" Teriakan istriku Fitri membuatku membuka kembali kedua mata ini, ku setengah berlari karena takut terjadi sesuatu dengannya. "Ada apa honey.. what wrong" Ku ketuk pintu kamar mandi namun tidak ada sahutan, akupun bertambah panik. Lalu ku buka kasar pintu yang tidak terkunci, dan disana terlihat Fitri istriku menangis, entah karena apa, ia lalu menyerahkan sesuatu yang membuat ku penasaran lalu ku lihat apa ini..? Kira - kira apa ya...?? jadi penasaran.., yang udah baca tolong tinggalin jejak ya... biar semangat nulisnya..makasih
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD