33. Undangan tak terduga

1115 Words

"Makan siang yuk, De!" ajak Metta sembari menepuk sebelah lengan Dea dan berdiri tepat di sampingnya. "Sedikit lagi, Met. Nanggung, tinggal ngecek doang," sahut Dea, tak mengalihkan fokusnya dari tabel berisi angka-angka Penyediaan Bahan Bangunan beserta kisaran jumlah biaya yang diperlukan, sebagai bahan pertimbangan Pengajuan kepada Departemen Keuangan. "Buat Pengajuan kedua, ya?" tanya Metta. "Iya, Met. Pak Rifai memintaku untuk membuatnya hari ini," balas Dea. Metta pun memilih untuk menarik sebuah kursi tak jauh dari kubikel Dea. Duduk di sana, sembari membenahi ikatan rambutnya yang sedikit berantakan. "Kita mau makan di mana, De?" tanyanya, kemudian. "Ehm ... gimana kalo di--" "Jangan di kafetaria kantor, pokoknya!" potong Metta, sebelum Dea selesai mengucapkan kalimatnya. Ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD