23. Konteks yang berbeda

1839 Words

"Jadi," "Ada yang mau kamu jelasin sama aku, De?" tanya Metta, setelah menelan baksonya di salah satu meja, di kafetaria kantor. Dea meringis. Merasa berhutang penjelasan, pada Metta. Temannya yang satu ini, memang pantang menyerah soal menuntut jawaban. Setengah memaksa! "Kamu mau aku jelasin bagian yang mana, Met?" tanya Dea, pasrah. Memilih untuk menuruti saja keinginan Metta, daripada harus mendapat teror seharian di kantor. "Kok yang mana, sih?" gerutu Metta, sembari mengerucutkan bibirnya. "Aku udah nungguin cerita kamu berhari-hari, coba!" Dea terkikik, menyedot minumannya. Ternyata, libur dua hari tidak menyurutkan niat Metta, untuk mencari tahu beberapa hal tentang dirinya. Kenapa Metta nggak jadi Jurnalis aja, sih? Ck. "Ehm ...." "Sebenarnya, aku tuh kenal Bima

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD