24. Candu

1146 Words

Mobil Porsche Panamera dengan warna biru gelap itu memasuki gerbang kediaman Mananta, dengan perlahan. Melewati beberapa pohon cemara laut di sebelah kanan jalan mobil, Porsche Panamera biru itu lantas melenggang masuk menyusuri taman, dan berhenti tak jauh dari teras rumah. "Makasih makan malamnya," ucap Dea, setelah melepaskan seat bealt-nya. "Sama-Sama." "Besok-Besok ada lagi, 'kan?" tanya Dea, seraya mengerling jahil ke arah Bima. Bima terkekeh. "Kalau kamu mau, aku bisa menyiapkan makan malam gratis setiap hari untukmu." Kali ini, Dea yang terkekeh. "Ehm ... kamu nggak turun dulu?" tawar Dea kemudian, setelah berhasil meredakan tawanya. Entah angin apa, yang membuatnya tiba-tiba berinisiatif menawarkan pada Bima untuk sekadar mampir ke kediamannya. Bima melirik jam tangannya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD