Terlambat

1268 Words

Meski aku belum mencintai Mas Afif, tapi aku sudah merasa nyaman jika bersamanya. Aku seperti mendapatkan tempat mencurahkan segala keluh kesah yang tengah aku rasakan. Selama ini tidak ada satupun orang yang tahu betapa aku menderita menjadi seorang anak tunggal di keluarga kaya. Hanya Mas Afif yang mengetahuinya. Entah dia tahu darimana? Aku tak yakin jika dari sahabatku. Begitu banyak rahasia yang disembunyikan kedua orang tuaku. Aku berusaha menutupinya dengan senyum dan berkelakuan bar-bar. Mana mungkin aku membuka aib keluarga? “Aku mungkin tidak tahu semuanya. Namun, garis besarnya aku mengerti jika beban yang kamu tanggung selama ini sangat berat.” “Mas yakin mau menikahi ku? Jika Bunda dan Ayah tahu gimana?” “Beliau berdua selalu percaya denganku. Apa yang telah aku putuska

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD