Dua hari setelah pulang dari puncak, kamu tidak jawab teleponku juga pesanku. Kamu hanya jawab kalo aku kirim pesan soal kerjaan. Aku jadi suntuk parah. Aku juga terjebak dengan pekerjaan proyek aparteman Singapure, aku jadi tidak bisa datanginmu ke apartemanmu. Tidak mungkin kan aku datang tengah malam, nanti kamu tidak bisa istirahat. Akhirnya aku menemuimu di kantormu. "Aku minta maaf!" ungkapku begitu berdiri di hadapanmu di ruang kerjamu. Kamu menatapku sekilas lalu menatap laptop lagi. "Untuk?" tanyamu tanpa menatapku. "Soal sandiwaraku!" jawabku. "Aku udah lupain!" jawabmu. "Trus kenapa ga jawab telepon aku?" tanyaku. "Aku sibuk!, ga usah baper" jawabmu masih sibuk dengan laptop. Kamu jaim lagi, aku jadi mendekat ke arahmu. "Sibuk?, sibuk apa?" tanyaku menunduk melihat apa