32

1500 Words
Setelah sudah tenang, akhirnya Dewa pun kembali bergabung dengan teman-temannya dan sekarang ia mengambil beberapa daging untuk ia makan. Kedatangannya itu tak membuat teman-temannya menghentikan apa yang sekarang ini sedang mereka lakukan karena sekarang ini mereka tidak mau membuat keadaan jadi canggung lagi. Dewa juga sudah terlihat biasa. Mereka lega karena melihat Dewa yang sekarang sudah terlihat tenang, meski mereka masih sedikit khawatir padanya juga. Setelah sudah selesai mengambil makanan, sekarang ini akhirnya Dewa sudah bergabung dengan teman-temannya lagi. Ah rasanya dia tak menyangka bahwa lusa mereka sudah harus masuk ke sekolah. Mungkin saja kembalinya dirinya membuat banyak orang akan sangat terkejut juga. "Gimana, udah siap buat sekolah?" Tanya Dewa kepada tiga temannya yang sebentar lagi akan benar-benar merasakan masa putih abu-abu di sekolah. Mereka tampak mengangguk tapi mereka juga sangat deg-degan. "Jujur sih deg-degan banget weh, masih lusa kan ya?" Tanya Raka itu. "Iya lusa, tapi beberapa jam lagi udah ganti hari dan semakin dekat sama kita nanti bisa sekolah." Ujar Arhan dan mereka semua pun mengangguk juga. "Btw besok pokoknya kalo udah masuk ke sekolah jangan pernah Lo pada ngerasa gimana-gimana ya. Pokoknya intinya Lo itu bagian dari kita dan jangan takut sama apa pun di sekolah karena Lo adalah kita." Ujar Andra itu. "Mereka bener, jangan takut sama apa pun itu pokoknya." Ujar Dewa Sekarang ini mereka pun sudah pergi mulai mengobrol hal-hal yang lainnya lagi. Tampak sekarang ini satu persatu dari mereka sudah mulai masuk ke dalam karena mereka akan tidur. Mereka pun sudah tidur semua, besok mereka akan kembali ke Jakarta kemungkinan sore hari karena mereka juga ingin mengunjungi beberapa tempat terlebih dahulu disini juga nanti. Pagi hari akhirnya tiba juga, Keenan dan teman-temannya kini sudah berada di bandara karena memang mereka harus pulang pagi ini juga. Untung saja mereka semua bisa bangun pagi buta jadi mereka tidak terlambat untuk berada di bandara. Sedangkan saat ini Nayara dan Bagas sedang berada di dekat pantai, mereka sedang melihat sunrise bersama karena ini . merupakan sunrise terakhir mereka di sini sebelum nanti sore mereka akan pulang juga. "Bagas gua pingin lebih lama deh disini, tapi ga bisa ya karena lusa udah masuk sekolah. Sumpah gua ga sabar mau masuk sekolah." Ujar Nayara yang saat ini membuat Nayara jadi di tetap lekat oleh Bagas karena sampai sekarang Bagas sama sekali belum mengetahui di mana sebenarnya Nayara akan bersekolah. Memang Nayara sempat mengatakan bahwa Nayara akan sekolah di SMA Garuda tapi ia menanyakan hal itu lagi kepada Nayara saat ini. "Masih sama Bagas, masih mau di SMA Garuda. Emang Bang Marco belum bilang ya ke Lo? Gua sama dia udah daftarin ke sana kok." Ujar Nayara. "Bagas, ga usah pindah ya. Bukannya gimana-gimana, gua cuma ga mau ngerepotin Lo lebih lagi. Gua bisa kok adaptasi nanti, kalo gua sama Lo atau Bang Marco terus nanti gimana dong gua. Ga bisa apa-apa gua dong. Gua ga mau terus menerus nyusahin Lo sama Bang Marco. Please ya Bagas." Ujar Nayara dan Bagas menatap ke arah Marco karena jujur saja sekarang ini Bagas masih belum bisa melepaskan Nayara sendirian, apalagi jika Nayara nantinya sakit, siapa yang akan bersama Nayara? Itu yang Bagas takutkan. "Tapi Nay, Lo tahu kan gua ga bisa kalo harus jauh-jauh dari Lo? Gua ga mau sampai Lo kenapa-kenapa nantinya." Ujar Bagas kepada Nayara itu. "Kita kan nantinya masih bisa ketemu lagi Bagas. Don't worry about anything, okay? Pokoknya ga perlu mikirin apa-apa lagi." Ujar Nayara tersebut. Sekarang ini Nayara menatap ke arah Bagas dan meyakinkan Bagas bahwa semua akan baik-baik saja. Ia juga ingin mandiri karena ia tahu bahwa suatu saat nanti ia bisa saja kehilangan semua orang yang ada disisinya juga. Meskipun sebenarnya saat ini Bagas masih merasa sedih dan khawatir juga. Tetep aja rasanya masih aneh sekarang, karena sudah dari dulu ia selalu bersama dengan Nayara tapi nanti ia harus jauh-jauh dari seorang Nayara. Sepertinya akan sangat susah baginya tapi ya mau bagaimana lagi, ia harus mencoba dan ia harus mencoba karena memang suatu saat nanti ia harus melepaskan Nayara ke lelaki yang merupakan pilihan dari Nayara lagi. Tak apa tapi asalkan Nayara tidak salah memilih lagi seperti yang sudah-sudah. Lagi pula juga kenapa sih mantan-mantan dari Nayara malah membuang Nayara setelah mengetahui bahwa Nayara sakit? Padahal mah Nayara sakit tidak menular dan pastinya Nayara itu sangat baik. Ia bersumpah semua lelaki yang memutuskan Nayara pasti semuanya akan menyesal di kemudian hari. Marco sekarang memanggil Bagas lewat panggilan telepon karena mereka harus segera sarapan. Maka dari itu Bagas langsung mendekati Nayara dan meminta Nayara untuk sekarang ini pergi ke hotel karena mereka harus sarapan. Nayara dan Bagas sudah berjalan menuju ke hotel saat ini. Sementara itu di villa sekarang ini Dewa dan yang lainnya melakukan berbagai macam hal, ada yang sudah siap untuk pergi mencari sarapan tapi ada yang masih mandi. Jadi mereka semua harus saling menunggu karena mereka akan berangkat bersama untuk mencari sarapan. Petualangan mereka hari ini dimulai dengan sarapan karena setelah sarapan mereka tidak akan kembali lagi ke villa, mereka akan langsung pergi ke tempat bermain. "Kita nanti sore baliknya jam berapa jadinya Dewa?" Tanya Andra itu. "Jam berapa ya enaknya? Atau kita OTW malam aja?" Tanya Dewa lagi. "Kalau gue sih terserah sama lu aja Dewa." Ujar Andra yang mana teman-temannya sekarang ini juga mengatakan hal yang sama dengan Andra itu. Dewa mengingat kembali percakapan antara dirinya dengan papanya tadi malam yang mana bapaknya akan menikah hari ini dan pesta juga akan dilaksanakan kemungkinan sore ini. Ia tersenyum dengan sinis karena ia tahu bahwa Papanya tidak akan pernah menemukan dirinya di sini. Orang-orang Papanya itu terlalu bodoh untuk mencari dirinya, mereka tak akan menemukan dirinya. Maka dari itu sekarang ini dirinya ingin disini sampai sore. Ya kalau bisa sampai malam dan baru pulang nanti malam saat semua acara yang dibuat oleh Papanya itu benar-benar sudah selesai. Lagi pula juga ya tidak mau tahu dengan siapa yang saat ini dinikahi oleh Papanya, baginya itu tidak penting karena memang dirinya tidak tertarik juga untuk mengetahuinya. Untuk apa juga dia mengetahui karena ia tidak ingin terlibat dengan istri baru dari Papanya itu, sangat tidak mau untuk terlibat juga. "Yang maksimal pokoknya malam aja kita udah OTW dari sini." Ujar Dewa dan teman-temannya pun mengangguk, sekarang ini mereka semua sudah mulai berkumpul dan juga saat ini terlihat bahwa mereka sudah siap untuk pergi. Jadi sekarang mereka sudah menaiki mobil mereka, sebenarnya mereka masih bingung ingin mencari sarapan di mana karena mereka juga belum mencari-cari referensi. Namun beberapa saat kemudian mereka memutuskan untuk membahas hal itu di grup saja karena mereka sekarang berada di beberapa mobil yang berbeda. Obrolan di grup pun menjadi campur aduk dan banyak yang menginginkan ini itu tapi karena sangat lama jika seperti ini jadi mereka semua memutuskan untuk pergi ke area food court yang mana di sana mereka bisa memilih makanan apa yang ingin mereka mau karena di food court itu sangat lengkap ada jajanan dan makanan. Mereka sudah otw kesana dan sekarang Dewa mematikan handphone. Ia tidak mau jika nantinya akan diganggu oleh telfon dari Papanya itu. Sedangkan Papa Dewa yang saat ini sudah bersiap dengan jasnya menatap anak buahnya yang sampai sekarang belum juga bisa menemukan keberadaan dari anaknya. Ia sebenarnya sangat marah kepada anak buahnya ini karena mencari Dewa yang hanya satu orang saja sangat sulit bagi mereka. "Kalian hanya mencari Dewa saja sesulit itu? Padahal hanya mencari satu orang saja. Saya tidak mau tahu pokoknya di acara resepsi saya nanti Dewa harus sudah ada di sini bersama dengan saya." Ujar Papa Dewa itu. Kemudian ada anak buah papanya yang lain itu saat ini mendekati anak buah papanya yang barusan berbicara dengan Papa Dewa itu. Kini anak buah Papa Dewa mengatakan bahwa mereka sudah tahu bahwa Dewa tidak ada di Jakarta, mereka mengatakan bahwa sudah dipastikan Dewa tidak di Jakarta. "Lalu di mana sekarang Dewa? Bukankah kemarin dia masih di Jakarta?" Tanya Papa Dewa yang gini juga sambil memikirkan kemana perginya Dewa. "Tuan Dewa saat ini sedang berada di daerah Jawa Barat, mungkin Bandung atau Bogor. Kami masih belum bisa memastikan hal itu tapi kami akan mencari mulai dari sekarang." Ujar anak buah Papa Dewa tersebut. "Bagus kalau gitu cepat kalian cari dan saya mau Dewa pulang saat resepsi pernikahan saya nanti. Karena bagaimanapun juga dia harus datang, mau ditaruh di mana muka saya jika anak saya satu-satunya tidak datang di acara Papanya sendiri." Ujar Papa Dewa dan sekarang semua orang suruh hanya sudah meninggalkan Jakarta untuk menuju ke Bandung dan Bogor karena mereka yakin bahwa Dewa ada di sana. Mereka harus mencari Dewa sampai ketemu dan membawa Dewa pulang dengan waktu hanya beberapa jam saja. Jika Dewa tidak pulang bisa habis nanti karier mereka karena kemungkinan besar mereka akan dipecat oleh pak Dewa. Tentu Mereka belum mau untuk menjadi pengangguran karena mereka masih butuh uang juga. Papa Dewa saat ini sudah keluar untuk melakukan akad nikah karena pernikahan ini sudah akan berjalan. Padahal Ia sangat ingin anak semata wayangnya datang di pernikahan keduanya ini karena ia ingin memberikan keluarga baru untuk Dewa, tentunya juga dengan keluarga yang utuh.

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD