Trauma Anggoro

1042 Words

Anggoro melirik arlojinya dengan gelisah. Viola benar- benar mengerjai dia. Selepas makan siang dia minta diantar ke butik untuk membeli sepatu, alasannya sepatu yang dipakai sekarang kurang nyaman. Anggoro hanya menarik bibirnya. Memaksakan senyum ganjil. Dia tahu kalau Viola paham jika Anggoro kesal. Namun sepertinya, istri cantiknya itu tidak peduli. Viola ... memang sengaja supaya Anggoro terus bersamanya. "Yuk, antar aku pulang!" kata Viola sambil menggamit lengan Anggoro. Finally, istrinya itu keluar juga dari butik. Dia pikir selamanya Viola akan tertahan di butik dan tidak keluar lagi. "Dapat sepatunya?" tanya Anggoro. Dia hanya melihat satu tas butik dan tidak terlihat ada kotak sepatu di dalamnya. "Nggak dapat yang pas di hati," ujarnya cuek. Anggoro mendengkus. Di rumah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD