Pagi yang basah. Rambut keduanya masih basah ketika duduk di meja makan untuk sarapan. Semalam, Viola memaksa suaminya untuk bercinta dengannya sampai selangkangannya terasa sakit. Kemarahan dan cemburu telah membangunkan sisi liar Viola yang disukai Anggoro. Sebagai lelaki tentu saja dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan istrinya. Bukan karena dia takut istrinya itu akan mencari pelampiasan di luar tapi lebih ke harga dirinya sebagai lelaki. Dia tahu kalau istrinya itu mengetahui jika dia sering main perempuan. Dia tidak mau kalau istrinya mencibir dan bilang kalau memuaskannya saja tidak bisa tapi sok-sok an main perempuan. Anggoro tidak punya pilihan, tapi dia menyukainya. Biasanya dia lebih menempel pada Viola jika sikap Viola sudah seperti itu. Selain untuk menenangkan perasaan Vi