When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Apa kamu juga menikmatinya?" tanya Daniel yang mulai menghentakkan pinggulnya dengan ritme yang lebih cepat dari sebelumnya sambil terus menatap wajah Kiran yang terlihat menikmati. Daniel pun mulai menghentakkan pinggulnya dengan kuat, karena Daniel juga melihat Kiran sudah menikmati setiap hentakan pinggulnya. Daniel benar-benar gila dalam melakukan penyatuan dengan Kiran, sampai Daniel tidak sadar kalau tubuh Kiran sudah terlihat sangat kelelahan. Apalagi Daniel melihat Kiran tetap memejamkan matanya sampai tidak bisa menjawab pertanyaannya tadi. Kiran sendiri sebenarnya bukan tidak mendengar akan pertanyaan Daniel, hanya saja menurut Kiran diam lebih baik daripada menjawab. Daniel terus memompa tubuh Kiran hingga tubuh Kiran ikut bergerak mengikuti irama hentakan Daniel. Daniel me