When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dengan langkah malasnya Kiran menaiki anak tangga untuk ke kamarnya. Ceklek Degh "Uncle… Lirih Kiran pelan saat mendapati Uncle Daniel di dalam kamarnya, bahkan Kiran melihat Uncle Daniel tersenyum pada dirinya, namun senyuman Uncle Daniel berhasil membuat dirinya merasa merinding. Padahal, seharusnya Kiran membalas senyuman Uncle Daniel dengan penuh keramahan, bukan malah merasa ketakutan. "Selamat malam Wanita tercintaku yang paling cantik? Apa aktivitas kuliahmu sangat padat, sampai Kamu harus pulang selalu malam, dan bahkan aku tidak memiliki kesempatan untuk memandang wajah cantikmu seperti hari-hari sebelumnya? "tanya Daniel Seraya berdiri, dan mencoba untuk melangkah mendekati Kiran, namun sayang, reaksi yang diperlihatkan oleh Kiran membuat Daniel mengerutkan keningnya pasalny