When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Daniel membantu Kiran agar posisi Kiran membelakangi nya, baru setelah Kiran membelakangi nya, Daniel langsung memijat punggung Kiran. "Uncle, stop!" teriak Kiran dengan lantangnya hingga membuat pergerakan tangan Daniel yang sedang memijat di bawah gunung kembarnya, bahkan sampai memainkan gunung kembarnya. "Biar bersih, Beby." Kata Daniel modus. Daniel kembali memijatnya hingga membuat Kiran tidak sengaja meloloskan desahannya dan itu membuat Daniel semakin merasa panas. "Beby… "Awwww… Pekik Kiran tiba-tiba hingga membuat Daniel langsung menghentikan kalimatnya dan berubah jadi panik saat mendengar suara pekikan Kiran. "Bintang, ada apa?" tanya Daniel dengan paniknya. "Uncle, perutku. Perutku sakit." Desis Kiran kesakitan hingga menekan perutnya dengan kuat, membuat Daniel langsun