When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Apa aku tadi tidak salah dengar? Sayang?" dengan polosnya Jovi mencari tahu kebenarannya apakah dirinya salah dengar atau tidak saat Uncle nya menyebut kata SAYANG. Karena Jovi ingin memecahkan rasa penasarannya, akhirnya Jovi langsung bertanya pada Uncle Daniel. "Siapa yang Uncle Panggil sayang?" tanya Jovi penasaran. Daniel yang pertanyaan tersebut dari Jovi hanya memandang Jovi sekilas, serta raut wajah yang masih tetap terlihat marah, lalu detik berikutnya Daniel kembali mengabaikan keberadaan Jovi, dan membawa langkahnya menaiki anak tangga. Yah, ternyata Jovi hanya mendengar panggilan Daniel saja, namun tidak melihat kedatangan Kiran. Karena Daniel merasa yakin kalau Kiran masuk ke kamar Kiran sendiri, akhirnya Daniel memutuskan untuk menyusul masuk ke kamar Kiran. Ceklek. Dan