When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Jelaskan sama aku, apa kamu mengenal Uncle Daniel? "tanya Kiran dengan nada dinginnya. Wanita itu langsung berdiri dan menatap Daniel sekilas. "Iya, aku mengenalnya." Jawab wanita itu sambil melirik pada Daniel, dan wanita itu dapat melihat perubahan raut wajah Daniel, yang terlihat sangat marah pada dirinya. Jelas saja marahnya Daniel itu pada dirinya, bukan pada Kiran. "Sayang, aku tidak peduli dia mengenalku atau tidak, yang jelas aku tidak mengenal dia, dan aku tidak ada hubungan apapun dengan dia. "Ujar Daniel dengan penuh ketegasan, dan juga penuh kemarahan, sambil menunjuk wajah wanita di depannya itu, dengan tangan yang hampir saja ingin menyentuh wajah wanita itu, rasanya Daniel ingin mengambil wajah wanita itu dan menelannya mentah-mentah. "Oh, jadi kamu mengenal Uncle Daniel