EMPAT PULUH EMPAT (Zanna's POV)

1032 Words

"Iya, iya. Yaudah gimana? Ke kantin atau nggak? Kelamaan nih mikirnya." ucap Stefan lagi. Dan dengan begitu aku pun menatap Stefan dengan memicingkan mataku. "Gimana ya. Aku pikir-pikir dulu deh." Ucap ku lagi seakan-akan menimbang-nimbang ajakan Stefan. Yap, rencanaku memang aku ini sok jual mahal. Aku bilang bahwa aku akan memikirkan tawaran Stefan padahal aku ingin sekali dengan tawaran itu. Ditambah lagi, dalam hatiku yang paling dalam, aku berharap Stefan membujukku agar aku menerima tawarannya. Ayo dong Stefan, minta aku ke kantin lagi sama kamu. Please. Ucapku dalam hati. "Loh tadi kayaknya udah seneng banget. Kok sekarang malah nggak mau?" Tanya Stefan heran. Dalam hati, aku tersenyum penuh kemenangan. Hohohoho... Akhirnya Stefan masuk ke jebakanku. Ini adalah langkah pertama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD