Aku selalu memikirkan mu setiap detik, bahkan hingga saat ini pun aku masih mengingat senyummu. Kau harus tahu
Aku tidak pernah membencimu Viza, aku berdoa semoga kau bahagia bersama sahabatku. Aku tahu Akhtar sudah mulai jatuh cinta padamu, meski dia menolak mengakui perasaannya.
Berbahagialah...
Aku selalu mencintaimu...... Vizaku.
Pesan dari Ghafur untuk Vienza terus membuat Akhtar merasa seperti kecolongan.
Sahabatnya ternyata adalah adiknya, dan istrinya ternyata adalah kekasih adiknya sendiri.
Akhtar tahu betul jika Ghafur sangat mencintai kekasihnya dan itu berarti Ghafur sangat mencintai Vienza istrinya.
Inikah alasan Vienza tidak bisa berkata terus terang saat Akhtar mencoba bertanya kepadanya tentang kekasihnya.
Akhtar meninju jendela diruang kerjanya yang membuat penjaga diluar pintu masuk melihat.
Dengan tangan yang berlumur darah dia mencari Vienza dan keluar dari ruang kerjanya.
Sesak di dadanya sangat membuat frustasi, setelah dia membuka hatinya inilah yang terjadi. Harusnya dia dan Vienza tidak sejauh ini, sekarang dia merasa menyesal karena sudah sejauh ini dengan Vienza.
"Vienza...."
Bentak Akhtar saat dia melihat Vienza duduk terdiam menatap cermin dengan mata yang bengkak.
Vienza terkejut dan melihat Akhtar yang seperti sedang murka.
"Ada apa, kenapa kau meneriaki ku," kata Vienza tidak mengerti. Akhtar datang dengan langkah yang lebar dan mencengkram rahang Vienza .
"Katakan padaku apa yang kau rencanakan ?"
Vienza tidak terima diperlakukan seperti ini dan dia menghempaskan tangan Akhtar.
"Hati-hati memperlakukanku yang mulia Akhtar, aku adalah seorang Putri meski aku tidak menikah denganmu."
Akhtar mendorong Vienza ketempat tidur, sehingga Vienza terbaring dengan terkejut.
"Akhtar..kau..ah..."
Vienza merasakan denyut dikepala dan perut nya.
Akhtar sempat merasa menyesal tapi emosi sudah mendominasi pikirannya.
"Katakan apa saja yang sudah kau lakukan dengan Ghafur ha !"
Seperti tersambar petir Vienza terkejut mendengar apa yang dikatakan Akhtar.
"Apa kalian melakukannya di ranjang ini ?"
Plakk....
Tamparan mendarat cukup keras dipilih Akhtar karena ucapannya.
Mata Vienza berair dan dia sangat marah dengan Akhtar saat ini.
"Aku cukup tau diri siapa aku yang mulia Raja, teganya kau menghakimiku seperti ini."
Akhtar tersenyum sinis dan dia menatap tak suka kepada Vienza.
"Kenapa kau mengkhianati ku ?"
Akhtar berteriak dan menjambak rambutnya frustasi.
"Dia adalah adikku Vienza adikku."
Vienza terkejut bukan main saat mendengar Ghafur adalah adik dari Akhtar.
Saat Vienza ingin menanyakan sesuatu Akhtar sudah keluar kamar dengan membanting pintu.
Vienza turun dari ranjang dan mengejar Akhtar dia menggapai tangan Akhtar membuat Akhtar berhenti .
"Apa maksudmu kalau Ghafur adikmu ?"
"Apa kau terkejut mendengarnya ?"
Sudut bibir Akhtar terangkat.
"Wajar, aku pun terkejut mengetahui nya. tapi aku lebih terkejut ternyata wanita yang menjadi istriku adalah kekasih adikku. Kau sengaja menyembunyikan ini dariku kan?"
Vienza diam tidak bisa menjawab.
"Kau benar, lebih baik kita menjadi teman. Mulai hari ini kau tidak perlu lagi menungguku masuk kekamarmu untuk tidur." Akhtar pergi dari hadapan Vienza dan Vienza hanya dapat terdiam.
****
Seminggu berlalu setelah pertengkaran itu dan Akhtar tidak pernah seperti dulu lagi.
Bahkan Akhtar terkadang beralasan sibuk jika jam makan keluarga kerajaan datang. Vienza hanya bisa diam karena ini memang salahnya.
Dari berita yang didapat Vienza kalau Akhtar sudah menyuruh Shahid membawa Ghafur kembali ke istana.
Ayah mertua Vienza, Yang Mulia Malik sangat bahagia mendengar bahwa ternyata dugaannya kepada Ghafur ternyata benar.
Disaat hampir semua orang bahagia mendengar berita itu, hanya Vienza yang tenggelam dalam dunianya.
Vienza hanya keluar sesuai jadwal kunjungan yang diperlukan karena dia seorang Ratu sekarang. Vienza kebanyakan berada diperpustakaan dan didalam kamarnya. Dia merenung dan hanya diam melihat pemandangan dari jendela kamar. Sudah seminggu juga Akhtar selalu keluar malam dan kembali saat sudah menjelang subuh.
Vienza menarik nafas karena merasa tidak bisa bernafas, siang ini Vienza mengunjungi peresmian sekolah di Zayzer, Kota sebelah timur Wieldburg.
Diperesmian itu Akhtar ikut bersama juga dengan Putri Mahira.
Saat sudah selesai dan Vienza juga Mahira ingin kembali istana, Vienza merasakan sesak yang dia rasakan semakin parah.
Pelayan baru pribadi Vienza yang bernama Siti membantu Vienza berdiri.
Mahira langsung ikut membantu Vienza yang akan terjatuh jika tidak ditahan pelayannya.
Akhtar yang sedari tadi tidak menghiraukan Vienza melihat kearah rombongan para Putri dan Ratu.
Akhtar menyuruh Thomas yang sekarang menjadi pengawal pribadinya untuk melihat apa yang terjadi.
"Aku baik-baik saja putri Mahira. Hanya sedikit pusing." Vienza menjawab pertanyaan yang sempat ditanyakan Putri Mahira.
"Kita harus segera kerumah sakit Ratu, anda tidak bisa membiarkan kondisi tubuh anda seperti ini."
Dan Mahira semakin panik saat melihat Vienza mimisan.
Thomas berlari kearah Akhtar dengan tergesa-gesa.
"Yang Mulia, Ratu Vienza sakit. Dari hidungnya keluar darah yang cukup banyak."
Akhtar tidak bisa untuk tidak melihat kondisi Vienza saat ini, dia berlari cepat dan langsung memegang tangan Vienza yang panas.
Pipi putih bersih yang biasanya merona saat Akhtar memuji atau menyentuh Vienza kini terasa sangat panas.
Akhtar menggendong Vienza masuk kedalam mobil dan Thomas yang mengendarai mobil itu menuju rumah sakit terdekat. Rombongan Putri Mahira mengikuti dari belakang.
Didalam mobil Vienza hanya terdiam dipangkuan Akhtar.
Posisi kepalanya yang berada diatas paha Akhtar membuatnya dapat melihat wajah Akhtar yang khawatir dan saat Akhtar sadar Vienza melihatnya Akhtar membuang wajahnya untuk melihat jalanan.
Sakit karena penolakan Akhtar lebih sakit dari pada sakit ditubuhnya yang dia rasakan saat ini.
Bagaimana caranya dia bisa memperbaiki semua ini ?
Bagaimana caranya dia menjelaskan kepada Akhtar kalau saat ini hanya Akhtar yang dia inginkan berada disisinya setiap saat ?
Dia dan Ghafur adalah masa lalu, setelah menangis dan mengeluarkan penyesalannya untuk Ghafur hati Vienza benar-benar sudah kosong akan nama itu.
Yang dia inginkan dan pikirkan saat ini adalah Akhtar, bisakah Akhtar percaya. Atau Akhtar sudah benar-benar membencinya ?
TBC...