When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Belum pernah Shera merasa segila ini, justru begitu antusias dan tidak sabaran berangkat mau gebukin orang. Iya, anggap saja ini sebagai healing terapi untuk mentalnya yang sakit karena ulah Cakra. Memang sudah seharusnya kalau dia datang dan menyaksikan langsung bagaimana Liam menyiksa b******n itu. Setidaknya setelah ini perasaan Shera tidak akan sakit lagi setiap kali membayangkan bagaimana suaminya disiksa dan dibunuh oleh Cakra, karena Cakra juga sudah merasakan siksaan yang sama mesti tidak sampai mati. Mereka bertiga kesana bukan cuma bersama Hera dan Jingga, tapi Liam juga membawa puluhan anak buahnya. Ada Shera, jadi keamanan memang harus diperketat supaya tidak kecolongan. Menempuh satu jam perjalanan. Waktu sudah hampir menyentuh tengah malam ketika akhirnya mereka mendekat k