When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Bukan hal mudah bagi Shera untuk melalui hari ini. Tertekan batin juga sakit hati karena ulah Cakra yang diluar nalar. Lenyap sudah wajah ramahnya selama di kantor. Toh, meski demikian dia tetap profesional menyelesaikan tugasnya hingga selesai. Pulang ke apartemen hanya ada mereka berdua. Ganesh menginap di rumah Ibra, sedang Jeje juga belum kembali dari mengemban tugas yang diberikan Liam. Mengurung diri di kamar, Shera butuh sedikit waktu untuk meredam emosinya yang masih meledak-ledak. Bayangkan bagaimana dia tidak sakit hati makam suaminya dibongkar seperti itu. Terlebih pelakunya sama dengan orang yang telah membunuh Darin. “Bangsatt kamu, Cakra!!” teriak Shera keras masih dengan air mata mengalir. Biarpun Cakra sudah membayar kelakuannya dengan kehilangan perusahaan kargonya, it